Sosiologi Info - Berikut pembasan soal Analisislah Nilai Nilai yang Terkandung dalam Hikayat Si Miskin, Kunci Jawaban Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra soal untuk siswa Kelas 10 SMA SMK, Halaman 68, Kurikulum Merdeka. Mari simak penjelasan kunci jawaban alternatif mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas 10 halaman 68 berikut di bawah dilansir dari buku pembelajaran elektronik Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK kelas penulis Fadillah Tri Aulia dan Sefi Indra Gumilar. Penyelia penerbitan Pusat Kurikulum dan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Cetakan pertama 2021. Adik adik dalam pembahasan materi pembelajaran kali ini tepatnya berada di BAB 3 Menyusuri Nilai dalam Cerita Lintas Zaman. Nah pada bab ini adik adik akan belajar untuk mengidentifikasi karakteristik hikayat dan nilai nilai yang terkandung di dalamnya. Selanjutnya, adik adik akan belajar menggunakan nilai nilai yang terkandung dalam hikayat untuk membuat cerita kesempatan ini kita hanya akan membahas materi di Bagian B. Membandingkan Karakteri Karakterisasi dan Plot Pada Hikayat dan untuk menilai dan mengkritisi karakterisasi dan plot pada hikayat dan cerpen. Dapat pula nilai nilai kehidupan yang berlaku pada masa lalu dan sekarang. Kegiatan 1 kali ini adik adik akan membaca Hikayat si Miskin untuk mengidentifikasi karakterisasi dan plot pada hikayat. Setelah adik adik membaca cerita Hikayat si Miskin dan mengisi tabel tersebut, mari jawablah pertanyaan berikut di bawah ini. Mari simak penjelasan dan pembahasan soal dan jawaban dari pertanyaan tersebut di bawah ini dengan seksama Nilai Nilai yang Terkandung dalam Hikayat Si Miskin, Kunci Jawaban Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia, Kelas 10 SMA Halaman 68 Kurikulum MerdekaBerikut soal dan jawabannya 1. Nilai MoralKita harus bisa bersikap yang bijaksana ketika dalam menghadapi berbagai macam bentuk masalah, kejadian yang dialami saat masa fase Nilai BudayaNilai budaya yang ada dan dimiliki akan menyembah raja dan tunduk pada raja. Serta berbaktilah kepada orang yang lebih Nilai sosial Seorang manusia wajib untuk melakukan dan bersikap saling tolong menolong antar sesama. Begitu juga harus mempunyai rasa pamrih dan harus berbagi dengan orang tanpa ada rasa pamrih sehingga nantinya berguna bagi orang Nilai AgamaSaling percaya kepada Tuhan yang dimana nantinya Tuhan akan membantu manusia dalam menyelesaikan masalah dan menunjukkan jalan keluar bagi manusia itu Nilai PendidikanSebagai manusia kita harus saling tolong menolong. Jangan percaya akan ramalan yang belum tentu kebanarannyaNah itulah jawaban alternatif dari soal pertanyaan dan penjelasan materi pembelajaran di atas, semoga dapat membantu ya adik adik. Demikian pembahasan tentang soal Analisislah Nilai Nilai yang Terkandung dalam Hikayat Si Miskin, Kunci Jawaban Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia, Kelas 10 SMA Halaman 68 Kurikulum penjelasan kunci jawaban alternatif mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas 10 halaman 68 berikut di bawah dilansir dari buku pembelajaran elektronik Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK kelas penulis Fadillah Tri Aulia dan Sefi Indra Gumilar. Penyelia penerbitan Pusat Kurikulum dan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Cetakan pertama 2021. Disclaimer 1. Kunci jawaban di atas tidak lah menjadi jawaban yang mutlak benar 100 persen2. Silahkan adik adik mengeksplorasi jawaban relevan lainnya3. Disarankan untuk menjawab semampunya dulu soal tugas pertanyaan di atas 4. Nantinya baru adik adik membandingkan jawaban adik adik dengan jawaban alternatif yang disedikan di atas tersebut.Namunsebelumnya kami juga akan melampirkan rincian singkat mengenai buku terkait. Judul : Bahasa Indonesia - Studi dan Pengajaran / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X - ISBN -2 (jilid lengkap) / ISBN 978-602-427-103-9 (jilid 1) Penulis : (Suherli, Maman Suryaman, Aji Septiaji, Istiqomah - Teks hikayat merupakan karya sastra yang biasanya menonjolkan kemustahilan atau kesaktian tokohnya. Hikayat biasanya memiliki akhir cerita yang bahagia dan terdapat nilai-nilai yang bisa dipetik pembacanya. Terdapat beberapa nilai-nilai yang terkandung dalam hikayat. Contohnya seperti nilai agama, nilai sosial, nilai budaya, dan juga nilai moral. Nah, kali ini kita diminta untuk menganalisis nilai-nilai yang terkandung pada teks hikayat berjudul "Hikayat si Miskin". Teks hikayat tersebut bisa kita temukan pada buku Kurikulum Merdeka Bahasa Indonesia kelas X. Perintah soal tersebut bisa kita temukan pada halaman 68, Bab III, materi "Menyusuri Nilai dalam Cerita Lintas Zaman". Nah, berikut pembahasan soal menganalisis nilai yang terkandung pada teks "Hikayat si Miskin". Yuk, simak! Nilai-nilai yang Terkandung dalam Hikayat Si Miskin 1. Nilai = Agama Baca Juga Jawab Soal Teks 'Hikayat si Miskin' No. 4-5, Buku Bahasa Indonesia Kelas X Bab III Kurikulum Merdeka
Replyin Harian Metro, (10 August 2015), V6-V6 Indah Water Konsortium Sdn Bhd ('IWK') is a national sewerage company in Malaysia Indah Water Konsortium Sdn Bhd ('IWK') is a national sewerage company in Malaysia. Pasangan muda 30 Sep - 2010 Majlis perkahwinan itu berlangsung _____ Dewan Orang Ramai Hal ini disedari oleh Maniam yang memang telah
Ini hikayat ceritera orang dahulu kala sekali peristiwa Allah SWT menunjukkan kekayaan-Nya kepada hamba-Nya. Maka adalah seorang miskin laki bini berjalan mencari riskinya berkeliling negara antah-berantah. Adapun nama raja di dalam negara itu Maharaja Indera Dewa. Namanya terlalu amat besar kerajaan baginda itu. Beberapa raja-raja di tanah Dewa itu takluk kepada baginda dan mengantar upeti kepada baginda pada tiap-tiap tahun. Hatta, maka pada suatu hari baginda sedang ramai dihadapi oleh segala raja- raja, menteri, hulubalang, rakyat sekalian di penghadapannya. Maka Si Miskin itupun sampailah ke penghadapan itu. Setelah dilihat oleh orang banyak, Si Miskin laki bini dengan rupa kainnya seperti dimamah anjing rupanya. Maka orang banyak itupun ramailah ia tertawa seraya mengambil kayu dan batu. Maka dilemparilah akan si miskin itu kena tubuhnya habis bengkak-bengkak dan berdarah. Maka segala tubuhnya pun berlumur dengan darah. Maka orang pun gemparlah. Maka titah baginda, “Apakah yang gempar di luar itu?”. Sembah segala raja-raja itu “Ya tuanku Syah Alam, orang melempar Si Miskin tuanku”. Maka titah baginda, “Suruh usir jauh-jauh!”. Maka diusir oranglah akan Si Miskin hingga sampailah ke tepi hutan. Maka orang banyak itupun kembalilah. Maka haripun malamlah. Maka bagindapun berangkatlah masuk ke dalam istanannya itu. Maka segala raja-raja dan menteri, hulubalang rakyat sekalian itupun masing-masing pulang ke rumahnya. Adapun akan Si Miskin itu apabila malam iapun tidurlah di dalam hutan itu. Setelah siang hari maka iapun pergi berjalan masuk ke dalam negeri mencari riskinya. Maka apabila sampailah dekat kepada kampung orang. Apabila orang yang empunya kampung itu melihat akan dia. Maka diusirlah dengan kayu. Maka Si Miskin itupun larilah. Ia lalu ke pasar. Maka apabila dilihat oleh orang pasar itu Si Miskin datang, maka masing-masing pun datang ada yang melontari dengan batu, ada yang memalu dengan kayu. Maka Si Miskin itupun larilah tunggang langgang, tubuhnya habis berlumur dengan darah. Maka menangislah ia berseru-seru sepanjang jalan itu dengan tersengat lapar dahaganya seperti akan matilah rasanya. Maka ia pun bertemu dengan tempat orang membuangkan sampah-sampah. Maka berhentilah ia di sana. Maka dicaharinyalah di dalam sampah yang tertimbun itu barang yang boleh dimakan. Maka didapatinyalah ketupat yang sudah basi dibuangkan oleh orang pasar itu dengan buku tebu lalu dimakannya ketupat yang sebiji itu laki bini. Setelah sudah dimakannya ketupat itu maka barulah dimakannya buku tebu itu. Maka adalah segar sedikit rasanya tubuhnya karena beberapa lamanya tiada merasai nasi. Hendak mati rasanya. Ia hendak meminta ke rumah orang takut. Jangankan diberi orang barang sesuatu, hampir kepada rumah orang itu pun tiada boleh. Demikianlah Si Miskin itu sehari-hari. Hatta, maka haripun petanglah. Maka Si Miskin pun berjalanlah masuk ke dalam hutan tempatnya sediakala itu. Di sanalah ia tidur. Maka disapunya lah darah-darah yang ditubuhnya tiada boleh keluar karena darah itu sudah kering. Maka Si Miskin itupun tidurlah di dalam hutan itu. Setelah pagi-pagi hari maka berkatalah Si Miskin kepada isterinya, “Ya tuanku, matilah rasaku ini. Sangatlah sakit rasanya tubuhku ini. Maka tiadalah berdaya lagi hancurlah rasanya anggotaku ini.” Maka iapun tersedu-sedu menangis. Maka terlalu belas rasa hati isterinya melihat laku suaminya demikian itu. Maka iapun menangis pula seraya mengambil daun kayu lalu dimamahnya. Maka disapukannyalah seluruh tubuh suaminya sambil ia berkata, “Diamlah, tuan jangan menangis.” Maka selaku ini adapun akan si miskin itu aslinya daripada raja keinderaan. Maka kena sumpah Batara Indera maka jadilah ia demikian itu. Maka adalah suaminya itu pun segarlah sedikit tubuhnya. Setelah itu maka suaminya pun masuk ke dalam hutan mencari ambat yang muda yang patut dimakannya. Maka dibawanyalah kepada isterinya. Maka demikianlah laki bini. Hatta beberapa lamanya maka isteri Si Miskin itupun hamillah tiga bulan lamanya. Maka isterinya menangis hendak makan buah mempelam yang ada di dalam taman raja itu. Maka suaminya itupun terketukkan hatinya tatkala ia di Keinderaan menjadi raja tiada ia mau beranak. Maka sekarang telah mudhorot. Maka baharulah hendak beranak seraya berkata kepada isterinya, “Ayo, hai Adinda. Tuan hendak menangkap kakandalah rupanya ini. Tiadakah tuan tahu akan hal kita yang sudah lalu itu? Jangankan hendak meminta barang suatu, hampir kepada kampung orang tiada boleh.” Setelah didengar oleh isterinya kata suaminya demikian itu, maka makinlah sangat ia menangis. Maka kata suaminya, “Diamlah tuan, jangan menangis! Berilah kakanda pergi mencaharikan tuan buah mempelam itu, jikalau dapat oleh kakanda akan buah mempelam itu kakanda berikan pada tuan.” Maka isterinya itu pun diamlah. Maka suaminya itu pun pergilah kepasar mencahari buah mempelam itu. Setelah sampai di orang berjualan buah mempelam, maka si Miskin itu pun berhentilah di sana. Hendak pun dimintanya takut ia akan dipalu orang. Maka kata orang yang berjualan buah mempelam itu, “Hai miskin. Apa kehendakmu?” Maka sahut Si Miskin, “Jikalau ada belas dan kasihan serat rahim tuan akan hamba orang miskin hamba ini minta diberikan yang sudah terbuang itu. Hamba hendak memohonkan buah mempelam tuan yang sudah busuk itu barang sebiji sahaja tuan.” Maka terlalu belas hati sekalian orang pasar itu yang mendengar kata si Miskin. Seperti hancurlah rasa hatinya. Maka ada yang memberi buah mempelam, ada yang memberikan nasi, ada yang memberikan kain baju, ada yang memberikan buah- buahan. Maka si Miskin itupun heranlah akan dirinya oleh sebab diberi orang pasar itu berbagai-bagai jenis pemberian. Adapun akan dahulunya jangankan diberinya barang suatu hampir pun tiada boleh. Habislah dilemparnya dengan kayu dan batu. Setelah sudah ia berpikir dalam hatinya demikian itu, maka ia pun kembalilah ke dalam hutan mendapatkan isterinya. Maka katanya, “Inilah Tuan, buah mempelam dan segala buah-buahan dan makan- makanan dan kain baju. Itupun diinjakkannyalah isterinya seraya menceriterakan hal ihwalnya tatkala ia di pasar itu. Maka isterinya pun menangis tiada mau makan jikalau bukan buah mempelam yang di dalam taman raja itu. “Biarlah aku mati sekali.” Maka terlalulah sebal hati suaminya itu melihatkan akan kelakuan isterinya itu seperti orang yang hendak mati. Rupanya tiadalah berdaya lagi. Maka suaminya itu pun pergilah menghadap Maharaja Indera Dewa itu. Maka baginda itupun sedang ramai dihadap oleh segala raja-raja. Maka si Miskin datanglah. Lalu masuk ke dalam sekali. Maka titah baginda, “Hai Miskin, apa kehendakmu?” Maka sahut si Miskin, “Ada juga tuanku.” Lalu sujud kepalanya lalu diletakkannya ketanah, “Ampun Tuanku, beribu-ribu ampun tuanku. Jikalau ada karenanya Syah Alam akan patuhlah hamba orang yang hina ini hendaklah memohonkan daun mempelam Syah Alam yang sudah gugur ke bumi itu barangkali Tuanku. Maka titah baginda, “Hendak engkau buatkan apa daun mempelam itu?” Maka sembah si Miskin, “Hendak dimakan, Tuanku.” Maka titah baginda, “Ambilkanlah barang setangkai berikan kepada si Miskin ini”. Maka diambilkan oranglah diberikan kepada si Miskin itu. Maka diambillah oleh si Miskin itu seraya menyembah kepada baginda itu. Lalu keluar ia berjalan kembali. Setelah itu maka baginda pun berangkatlah masuk ke dalam istananya. Maka segala raja-raja dan menteri hulu-balang rakyat sekalian itupun masing- masing pulang ke rumahnya. Maka si Miskin pun sampailah kepada tempatnya. Setelah dilihat oleh isterinya akan suaminya datang itu membawa buah mempelam setangkai. Maka ia tertawa-tawa. Seraya disambutnya lalu dimakannya. Maka adalah antaranya tiga bulan lamanya. Maka ia pun menangis pula hendak makan nangka yang di dalam taman raja itu juga. Maka si Miskin itu pun pergilah pula memohonkan kepada baginda itu. Maka sujudlah pula ia kepada baginda. Maka titah baginda, “Apa pula kehendakmu hai miskin?” Maka sahut si Miskin, “Ya Tuanku, ampun beribu-ribu ampun.” Sahut ia sujud kepalanya lalu diletakkannya ke tanah. Sahut ia berkata pula, “Hamba ini orang yang miskin. Hamba minta daun nangka yang gugur ke bumi, barang sehelai. Maka titah baginda, “Hai Miskin, hendak kau buatkan apa daun nagka? Baiklah aku beri buahan barang sebiji.” Maka diberikan kepada si Miskin itu. Maka ia pun sujud seraya bermohon kembali mendapatkan isterinya itu. Maka ia pun sampailah. Setelah dilihat oleh isterinya itu suaminya datang itu, maka disambutnya buah nangka itu. Lalu dimakan oleh isterinya itu. Adapun selama isterinya si Miskin hamil maka banyaklah makan-makanan dan kain baju dan beras padi dan segala perkakas-perkakas itu diberi orang kepadanya. Hatta maka dengan hal yang demikian itu maka genaplah bulannya. Maka pada ketika yang baik dan saat yang sempurna pada malam empat belas hari bulan. Maka bulan itu pun sedang terang. Maka pada ketika itu isteri si Miskin itu pun beranaklah seorang anak laki terlalu amat baik parasnya dan elok rupanya. Maka dinamainya akan anaknya itu Markaromah artinya anak didalam kesukaran. Maka dipeliharakannyalah anaknya itu. Maka terlalu amat kasih sayangnya akan anak itu. Tiada boleh bercerai barang seketika jua pun dengan anaknya Markaromah itu. Hatta, maka dengan takdir Allah SWT menganugarahi kepada hambanya. Maka si Miskin pun menggalilah tanah hendak berbuat tempatnya tiga beranak itu. Maka digalinyalah tanah itu hendak mendirikan tiang teratak itu. Maka tergalilah kepada sebuah telaju yang besar berisi emas terlalu banyak. Maka isterinya pun datanglah melihat akan emas itu. Seraya berkata kepada suaminya, “Adapun akan emas ini sampai kepada anak cucu kita sekalipun tiada habis dibuat belanja.” Alur Cerita Cerpen Tukang Pijat Keliling Alur Cerita Hikayat Si Miskin Alur cerita maju Dimulai dari cerita kedatangan tokoh Darko ke kampung tokoh aku. Tokoh Darko menjalani profesinya sebagai tukang pijat keliling kampung. Tidak ada yang tahu siapa yang memuai menyebarkan kabar bahwa Darko bisa meramal. Beberapa warga kampung menjadi saksi bahwa omongan Darko ramalannya terbukti. Akhirnya, Pak Lurah meminta Darko memijatnya sekaligus meramalkan nomor togel buat Pak Lurah. Ternyata, ramalan Darko tak berhasil. Setelah menghilang dua hari, pak lurah mengatakan pada warga bahwa lahan kuburan sudah sempit perlu perluasan. Saat itu, warga kampung mendapati Darko tidak lagi berada di kompleks pemakaman, tempat ia biasa tinggal. Alurnya tunggal, hanya berfokus pada permasalahan tokoh utamanya, Darko. Alur cerita maju Cerita diawali dengan keberangkatan Khojan Maimun untuk pergi berdagang. Sebelum berdagang, ia membeli dua ekor burung bayang, jantan dan betina agar dapat menemani istrinya yang cantik yang bernama Bibi Zaenab. Saat suaminya pergi berdagang, Bibi Zaenab bertemu seorang pangeran yang tampan. Keduanya lalu berjanji untuk berkencan. Burung bayan betina gagal mencegah kepergian Bibi Zaenab. Akhirnya, burung bayan jantan menggunakan sisat. Ia menceritakan cerita menarik pada Bibi Zaenab hingga ia lupa janjinya untuk bertemu dengan sang pangeran. Begitu terus setiap hari hingga Khojan Maimun pulang Bibi Zaenab tidak sempat menemui pangeran karena asyik mendengarcerita burung bayan. Alur ceritanya berbingkai karen di dalam cerita Khojah Maimun dan Bibi Zaenab ada cerita lain, misalnya cerita tentang anak kancil yang disampaikan burung bayan pada Bibi Zaenab. PROSES PEMBELAJARAN D KEGIATAN 2Salahsatu contoh hikayat biografi adalah. Buku guru kelas 10 bahasa indonesia. Source: cermin-dunia.github.io. Indonesia kelas 10 bab 4 struktur dan kebahasaan teks eksposisi; Hikayat si miskin karena sumpah batara indera, seorang raja keinderaan beserta permaisurinya dibuang dari keinderaan sehingga sengsara hidupnya. HIKAYAT SI MISKIN Karena sumpah Batara Indera, seorang raja keinderaan beserta permaisurinya bibuang dari keinderaan sehingga sengsara hidupnya. Itulah sebabnya kemudian ia dikenal sebagai si Miskin. Si Miskin laki-bini dengan rupa kainnya seperti dimamah anjing itu berjalan mencari rezeki berkeliling di Negeri Antah Berantah di bawah pemerintahan Maharaja Indera Dewa. Ke mana mereka pergi selalu diburu dan diusir oleh penduduk secara beramai-ramai dengan disertai penganiayaan sehingga bengkak-bengkak dan berdarah-darah tubuhnya. Sepanjang perjalanan menangislah si Miskin berdua itu dengan sangat lapar dan dahaganya. Waktu malam tidur di hutan, siangnya berjalan mencari rezeki. Demikian seterusnya. Ketika isterinya mengandung tiga bulan, ia menginginkan makan mangga yang ada di taman raja. Si Miskin menyatakan keberatannya untuk menuruti keinginan isterinya itu, tetapi istri itu makin menjadi-jadi menangisnya. Maka berkatalah si Miskin, “Diamlah. Tuan jangan menangis. Biar Kakanda pergi mencari buah mempelam itu. Jikalau dapat, Kakanda berikan kepada tuan.” Si Miskin pergi ke pasar, pulangnya membawa mempelam dan makanan-makanan yang lain. Setelah ditolak oleh isterinya, dengan hati yang sebal dan penuh ketakutan, pergilah si Miskin menghadap raja memohon mempelam. Setelah diperolehnya setangkai mangga, pulanglah ia segera. Isterinya menyambut dengan tertawa-tawa dan terus dimakannya mangga itu. Setelah genap bulannya kandunga itu, lahirlah anaknya yang pertama laki-laki bernama Marakarmah anak di dalam kesukaran dan diasuhnya dengan penuh kasih sayang. Ketika menggali tanah untuk keperluan membuat teratak sebagai tempat tinggal, didapatnya sebuah tajau yang penuh berisi emas yang tidak akan habis untuk berbelanja sampai kepada anak cucunya. Dengan takdir Allah terdirilah di situ sebuah kerajaan yang komplet perlengkapannya. Si Miskin lalu berganti nama Maharaja Indera Angkasa dan isterinya bernama Tuan Puteri Ratna Dewi. Negerinya diberi nama Puspa Sari. Tidak lama kemudian, lahirlah anaknya yang kedua, perempuan, bernama Nila Kesuma. Maharaja Indera Angkasa terlalu adil dan pemurah sehingga memasyurkan kerajaan Puspa Sari dan menjadikan iri hati bagi Maharaja Indera Dewa di negeri Antah Berantah. Ketika Maharaja Indera Angkasa akan mengetahui pertunangan putra-putrinya, dicarinya ahli-ahli nujum dari Negeri Antah Berantah. Atas bujukan jahat dari raja Antah Berantah, oleh para ahli nujum itu dikatakan bahwa Marakarmah dan Nila Kesuma itu kelak hanyalah akan mendatangkan celaka saja bagi orangtuanya. Ramalan palsu para ahli nujum itu menyedihkan hati Maharaja Indera Angkasa. Maka, dengan hati yang berat dan amat terharu disuruhnya pergi selama-lamanya putra-putrinya itu. Tidak lama kemudian sepeninggal putra-putrinya itu, Negeri Puspa Sari musnah terbakar. Sesampai di tengah hutan, Marakarmah dan Nila Kesuma berlindung di bawah pohon beringin. Ditangkapnya seekor burung untuk dimakan. Waktu mencari api ke kampung, karena disangka mencuri, Marakarmah dipukuli orang banyak, kemudian dilemparkan ke laut. Nila Kesuma ditemu oleh Raja Mengindera Sari, putera mahkota dari Palinggam Cahaya, yang pada akhirnya menjadi isteri putera mahkota itu dan bernama Mayang Mengurai. Akan nasib Marakarmah di lautan, teruslah dia hanyut dan akhirnya terdampar di pangkalan raksasa yang menawan Cahaya Chairani anak raja Cina yang setelah gemuk akan dimakan. Waktu Cahaya Chairani berjalan-jalan di tepi pantai, dijumpainya Marakarmah dalam keadaan terikat tubuhnya. Dilepaskan tali-tali dan diajaknya pulang. Marakarmah dan Cahaya Chairani berusaha lari dari tempat raksasa dengan menumpang sebuah kapal. Timbul birahi nahkoda kapal itu kepada Cahaya Chairani, maka didorongnya Marakarmah ke laut, yang seterusnya ditelan oleh ikan nun yang membuntuti kapal itu menuju ke Palinggam Cahaya. Kemudian, ikan nun terdampar di dekat rumah Nenek Kebayan yang kemudian terus membelah perut ikan nun itu dengan daun padi karena mendapat petunjuk dari burung Rajawali, sampai Marakarmah dapat keluar dengan tak bercela. Kemudian, Marakarmah menjadi anak angkat Nenek Kebayan yang kehidupannya berjual bunga. Marakarmah selalu menolak menggubah bunga. Alasannya, gubahan bunga Marakarmah dikenal oleh Cahaya Chairani, yang menjadi sebab dapat bertemu kembali antara suami-isteri itu. Karena cerita Nenek Kebayan mengenai putera Raja Mangindera Sari menemukan seorang puteri di bawah pohon beringin yang sedang menangkap burung, tahulah Marakarmah bahwa puteri tersebut adiknya sendiri, maka ditemuinyalah. Nahkoda kapal yang jahat itu dibunuhnya. Selanjutnya, Marakarmah mencari ayah bundanya yang telah jatuh miskin kembali. Dengan kesaktiannya diciptakannya kembali Kerajaan Puspa Sari dengan segala perlengkapannya seperti dahulu kala. Negeri Antah Berantah dikalahkan oleh Marakarmah, yang kemudian dirajai oleh Raja Bujangga Indera saudara Cahaya Chairani. Akhirnya, Marakarmah pergi ke negeri mertuanya yang bernama Maharaja Malai Kisna di Mercu Indera dan menggantikan mertuanya itu menjadi Sultan Mangindera Sari menjadi raja di Palinggam Cahaya. Unsur Intrinsik Hikayat Si Miskin Tema Kunci kesuksesan adalah kesabaran. Perjalanan hidup seseorang yang mengalami banyak rintangan dan Menggunakan alur maju, karena penulis menceritakan peristiwa tersebut dari awal permasalahan sampai akhir Latar Setting Tempat Negeri Antah Berantah, hutan, pasar, Negeri Puspa Sari, Lautan, Tepi Pantai Pulau Raksasa, Kapal, Negeri Palinggam Suasana tegang, mencekam dan Ketakutan, bahagia, menyedihkanTokoh dan Penokohan Si Miskin Raja Keinderaan/Laki/Maha Raja Indera Angkasa- Penurut kepada istri- Baik hati dan bekerja keras dalam mencukupi kebutuhan hidup rumah tangganya- Penuh kasih sayang kepada anaknya- Adil dan Pemurah- Mudah percaya orang lain tanpa pikir Miskin Permaisuri/Bini/Tuan Puteri ratna Dewi- Berhati teguh harus mendapatkan sesuatu yang diinginkannya- Setia menemani suaminya dalam suka maupun duka- Penuh kasih sayang kepada anaknyaMaharaja Indera Dewa- Iri hati kepada kemasyuran di Kerajaan Puspa Sari- Jahat, Penghasut, PembohongPenduduk Negeri Antah Berantah-Suka menganiaya kaum yang lemah dan tak Berbakti kepada kedua orang tua- Penyayang kepada adiknya- Pendendam- Sakti mandragunaNila Kesuma Mayang Mengurai- Berbakti kepada kedua orang tuaWarga Kampung- Suka menghakimi tanpa melihat sebab dan akibatRaja Mangindera Sari- PenolongCahaya Chairani- Baik hati dan suka menolong Nahkoda Kapal- Berotak mesum- Jahat Nenek Kebayan- Amanah- Baik HatiSudut Pandang Pengarang Orang ketiga serba BahasaGaya bahasa yang digunakan dalam hikayat si miskin adalah majas sinisme. Majas Sinisme, adalah gaya bahasa di mana seseorang memberikan sindiran secara langsung kepada orang majas sinisme dapat dilihat pada penggalan kalimat "Si Miskin laki-bini dengan rupa kainnya seperti dimamah anjing itu berjalan mencari rezeki berkeliling di Negeri Antah Berantah di bawah pemerintahan Maharaja Indera Dewa. Ke mana mereka pergi selalu diburu dan diusir oleh penduduk secara beramai-ramai dengan disertai penganiayaan sehingga bengkak-bengkak dan berdarah-darah tubuhnya."Amanat - Seorang pemimpin yang baik adalah seorang yang adil dan Janganlah mudah terpengaruh dengan kata-kata oran Hadapilah semua rintangan dan cobaan dalam hidup dengan sabar dan rendah Jangan memandang seseorang dari tampak luarnya saja, tapi lihatlah ke dalam Hendaknya kita dapat menolong sesama yang mengalami Janganlah kita mudah menyerah dalam menghadapi suatu Hidup dan kematian, bahagia dan kesedihan, semua berada di tanan Tuhan, manusia hanya dapat menjalani takdir yang telah ditentukan. Unsur Ekstrinsik Hikayat Si Miskin Nilai Moral- Kita harus bersikap bijaksana dalam menghadapi segala hal di dalam hidup Jangan kita terlalu memaksakan kehendak kita pada orang Budaya- Sebagai seorang anak kita harus menghormati Hendaknya seorang anak dapat berbakti pada orang Sosial- Kita harus saling tolong-menolong terhadap sesama dan pada orang yang membutuhkan tanpa rasa Hendaknya kita mau berbagi untuk meringankan beban orang Religius- Jangan mempercayai ramalan yang belum tentu Percayalah pada Tuhan bahwa Dialah yang menentukan nasib Pendidikan- Kita harus saling tolong-menolong terhadap sesama dan pada orang yang membutuhkan tanpa rasa Jangan mempercayai ramalan yang belum tentu kebenarannya.
Origin is unreachable Error code 523 2023-06-15 035019 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d77d8e239c40bce • Your IP • Performance & security by CloudflareCerpenHikayat Si Miskin Kelas 10 Cerpen Hikayat Si Miskin Kelas 10 . Rpp teks hikayat kelas x disukai diunduh 66x dilihat 104x. Indonesia kelas 10 bab 4 Baca selengkapnya Cerpen Hikayat Si Miskin Kelas 10. Postingan Terbaru. adalah disebut enzim molekul penyusun protein suatu utama yang. Jawab pertanyaan Hikaya si Miskin - Jawab pertanyaan dari teks 'Hikayat si Miskin' pada halaman 63 dalam buku Bahasa Indonesia kurikulum merdeka, yuk! Teks 'Hikayat si Miskin' ada pada halaman 60-62 dalam Bab III, lalu pada halaman 63 terdapat 5 pertanyaan terkait teks tersebut. Terdapat lima soal terkati karakterisasi dan plot dalam teks 'Hikayat si Miskin'. Setelah membaca teks tersebut, mari kita jawab pertanyaannya, yuk! Jawab Pertanyaan Teks 'Hikayat si Miskin' 1. Apakah setiap tokoh memiliki porsi yang sama dalam cerita untuk digambarkan karakternya? Jika tidak, tokoh mana yang mendapatkan porsi lebih banyak? Jelaskan alasan jawabanmu! Jawaban Tidak semua tokoh memiliki porsi yang sama dalam cerita tersebut. Tokok utama dalam teks 'Hikayat si Miskin' memiliki porsi yang lebih banyak. Tokoh yang muncul lebih banyak adalah si Miskin, yang menceritakan tentang usaha si Miskin mencari apa yang istrinya inginkan. 2. Apakah ada keterkaitan antara karakter tokoh dan cara mereka menyelesaikan masalah? Mengapa? Baca Juga Jawab Pertanyaan Teks Kue Mao-Mao dan Keberanian Emas Hal 63, Bahasa Indonesia 7 SMP Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan Berikutsebuah cerita untuk menjawab soal 1 - 3. Pada zaman dahulu, ini hikayat orang dahulu kala. Diceritakan orang yang empunya cerita ini kisah pelanduk jenaka dan bijaksana pandai ia berbuat dusta segala binatang di dalam hutan rimba belantara. Demikianlah bunyinya, sekali peristiwa ada seekor pelanduk, maka ia duduk kepada suatu rimba Hikayat Si MiskinSebarkan iniPosting terkait Ini hikayat ceritera orang dahulu kala sekali peristiwa Allah Swt menunjukkan kekayaan-Nya kepada hamba-Nya. Maka adalah seorang miskin laki bini berjalan mencari rizkinya berkeliling negara antah- berantah. Adapun nama raja di dalam negara itu Maharaja Indera Dewa. Namanya terlalu amat besar kerajaan baginda itu. Beberapa raja-raja di tanah Dewa itu takluk kepada baginda dan mengantar upeti kepada baginda pada setiap tahun. Hatta, maka pada suatu hari baginda sedang ramai dihadapi oleh segala raja-raja, menteri, hulubalang, rakyat sekalian di penghadapannya. Maka si Miskin itupun sampailah ke penghadapan itu. Setelah dilihat oleh orang banyak, si Miskin laki bini dengan rupa kainnya seperti dimamah anjing rupanya. Maka orang banyak itupun ramailah ia tertawa seraya mengambil kayu dan batu. Maka dilemparilah akan si miskin itu kena tubuhnya habis bengkak-bengkak dan berdarah. Maka segala tubuhnya pun berlumur dengan darah. Maka orang pun gemparlah. Maka titah baginda, “Apakah yang gempar di luar itu?”. Sembah segala raja-raja itu “Ya tuanku Syah Alam, orang melempar si Miskin tuanku”. Maka titah baginda, “Suruh usir jauh-jauh!”. Maka diusir oranglah akan si Miskin hingga sampailah ke tepi hutan. Maka orang banyak itupun kembalilah. Maka haripun malamlah. Maka bagindapun berangkatlah masuk ke dalam istanannya itu. Maka segala raja-raja dan menteri, hulubalang rakyat sekalian itupun masing- masing pulang ke rumahnya. Adapun akan si Miskin itu apabila malam iapun tidurlah di dalam hutan itu. Setelah siang hari maka iapun pergi berjalan masuk ke dalam negeri mencari riskinya. Maka apabila sampailah dekat kepada kampung orang. Apabila orang yang empunya kampung itu melihat akan dia. Maka diusirlah dengan kayu. Maka si Miskin itupun larilah. Ia lalu ke pasar. Maka apabila dilihat oleh orang pasar itu si Miskin datang, maka masing-masing pun datang ada yang melontari dengan batu, ada yang memalu dengan kayu. Maka si Miskin itupun larilah tunggang langgang, tubuhnya habis berlumur dengan darah. Maka menangislah ia berseru-seru sepanjang jalan itu dengan tersengat lapar dahaganya seperti akan matilah rasanya. Maka ia pun bertemu dengan tempat orang membuangkan sampah-sampah. Maka berhentilah ia di sana. Maka dicaharinyalah di dalam sampah yang tertimbun itu barang yang boleh dimakan. Maka didapatinyalah ketupat yang sudah basi dibuangkan oleh orang pasar itu dengan buku tebu lalu dimakannya ketupat yang sebiji itu laki bini. Setelah sudah dimakannya ketupat itu maka barulah dimakannya buku tebu itu. Maka adalah segar sedikit rasanya tubuhnya karena beberapa lamanya tiada merasai nasi. Hendak mati rasanya. Ia hendak meminta ke rumah orang takut. Jangankan diberi orang barang sesuatu, hampir kepada rumah orang itu pun tiada boleh. Demikianlah si Miskin itu sehari-hari. Hatta, maka haripun petanglah. Maka si Miskin pun berjalanlah masuk ke dalam hutan tempatnya sediakala itu. Di sanalah ia tidur. Maka disapunyalah darah-darah yang ditubuhnya tiada boleh keluar karena darah itu sudah kering. Maka si Miskin itupun tidurlah di dalam hutan itu. Setelah pagi-pagi hari maka berkatalah si Miskin kepada isterinya, “Ya tuanku, matilah rasaku ini. Sangatlah sakit rasanya tubuhku ini. Maka tiadalah berdaya lagi hancurlah rasanya anggotaku ini.” Maka iapun tersedu-sedu menangis. Maka terlalu belas rasa hati isterinya melihat laku suaminya demikian itu. Maka iapun menangis pula seraya mengambil daun kayu lalu dimamahnya. Maka disapukannyalah seluruh tubuh suaminya sambil ia berkata, “Diamlah, tuan jangan menangis.” Maka selaku ini adapun akan si miskin itu aslinya daripada raja keinderaan. Maka kena sumpah Batara Indera maka jadilah ia demikian itu. Maka adalah suaminya itu pun segarlah sedikit tubuhnya. Setelah itu maka suaminya pun masuk ke dalam hutan mencari ambat yang muda yang patut dimakannya. Maka dibawanyalah kepada isterinya. Maka demikianlah laki bini. Hatta beberapa lamanya maka isteri si Miskin itupun hamillah tiga bulan lamanya. Maka isterinya menangis hendak makan buah mempelam yang ada di dalam taman raja itu. Maka suaminya itupun terketukkan hatinya tatkala ia di Keinderaan menjadi raja tiada ia mau beranak. Maka sekarang telah mudhorot. Maka baharulah hendak beranak seraya berkata kepada isterinya, “Ayo, hai Adinda. Tuan hendak membunuh kakandalah rupanya ini. Tiadakah tuan tahu akan hal kita yang sudah lalu itu? Jangankan hendak meminta barang suatu, hampir kepada kampung orang tiada boleh.” Setelah didengar oleh isterinya kata suaminya demikian itu, maka makinlah sangat ia menangis. Maka kata suaminya, “Diamlah tuan, jangan menangis! Berilah kakanda pergi mencaharikan tuan buah mempelam itu, jikalau dapat oleh kakanda akan buah mempelam itu kakanda berikan pada tuan.” Maka isterinya itu pun diamlah. Maka suaminya itu pun pergilah ke pasar mencahari buah mempelam itu. Setelah sampai di orang berjualan buah mempelam, maka si Miskin itu pun berhentilah di sana. Hendak pun dimintanya takut ia akan dipalu orang. Maka kata orang yang berjualan buah mempelam, “Hai miskin. Apa kehendakmu?” Maka sahut si Miskin, “Jikalau ada belas dan kasihan serat rahim tuan akan hamba orang miskin hamba ini minta diberikan yang sudah terbuang itu. Hamba hendak memohonkan buah mempelam tuan yang sudah busuk itu barang sebiji sahaja tuan.” Maka terlalu belas hati sekalian orang pasar itu yang mendengar kata si Miskin. Seperti hancurlah rasa hatinya. Maka ada yang memberi buah mempelam, ada yang memberikan nasi, ada yang memberikan kain baju, ada yang memberikan buah-buahan. Maka si Miskin itupun heranlah akan dirinya oleh sebab diberi orang pasar itu berbagai-bagai jenis pemberian. Adapun akan dahulunya jangankan diberinya barang suatu hampir pun tiada boleh. Habislah dilemparnya dengan kayu dan batu. Setelah sudah ia berpikir dalam hatinya demikian itu, maka ia pun kembalilah ke dalam hutan mendapatkan isterinya. Maka katanya, “Inilah Tuan, buah mempelam dan segala buah-buahan dan makan-makanan dan kain baju. Itupun diinjakkannyalah isterinya seraya menceriterakan hal ihwalnya tatkala ia di pasar itu. Maka isterinya pun menangis tiada mau makan jikalau bukan buah mempelam yang di dalam taman raja itu. “Biarlah aku mati sekali.” Maka terlalulah sebal hati suaminya itu melihatkan akan kelakuan isterinya itu seperti orang yang hendak mati. Rupanya tiadalah berdaya lagi. Maka suaminya itu pun pergilah menghadap Maharaja Indera Dewa itu. Maka baginda itupun sedang ramai dihadap oleh segala raja-raja. Maka si Miskin datanglah. Lalu masuk ke dalam sekali. Maka titah baginda, “Hai Miskin, apa kehendakmu?” Maka sahut si Miskin, “Ada juga tuanku.” Lalu sujud kepalanya lalu diletakkannya ketanah, “Ampun Tuanku, beribu-ribu ampun tuanku. Jikalau ada karenanya Syah Alam akan patuhlah hamba orang yang hina ini hendaklah memohonkan daun mempelam Syah Alam yang sudah gugur ke bumi itu barangkali Tuanku. Maka titah baginda, “Hendak engkau buatkan apa daun mempelam itu?” Maka sembah si Miskin, “Hendak dimakan, Tuanku.” Maka titah baginda, “Ambilkanlah barang setangkai berikan kepada si Miskin ini”. Maka diambilkan oranglah diberikan kepada si Miskin itu. Maka diambillah oleh si Miskin itu seraya menyembah kepada baginda itu. Lalu keluar ia berjalan kembali. Setelah itu maka baginda pun berangkatlah masuk ke dalam istananya. Maka segala raja-raja dan menteri hulubalang rakyat sekalian itupun masing-masing pulang ke rumahnya. Maka si Miskin pun sampailah kepada tempatnya. Setelah dilihat oleh isterinya akan suaminya datang itu membawa buah mempelam setangkai. Maka ia tertawa-tawa. Seraya disambutnya lalu dimakannya. Maka adalah antaranya tiga bulan lamanya. Maka ia pun menangis pula hendak makan nangka yang di dalam taman raja itu juga. Maka si Miskin itu pun pergilah pula memohonkan kepada baginda itu. Maka sujudlah pula ia kepada baginda. Maka titah baginda, “Apa pula kehendakmu hai miskin?” Maka sahut si Miskin, “Ya Tuanku, ampun beribu-ribu ampun.” Sahut ia sujud kepalanya lalu diletakkannya ke tanah. Sahut ia berkata pula, “Hamba ini orang yang miskin. Hamba minta daun nangka yang gugur ke bumi, barang sehelai. Maka titah baginda, “Hai Miskin, hendak kau buatkan apa daun nangka? Baiklah aku beri buahan barang sebiji.” Maka diberikan kepada si Miskin itu. Maka ia pun sujud seraya bermohon kembali mendapatkan isterinya itu. Maka ia pun sampailah. Setelah dilihat oleh isterinya itu suaminya datang itu, maka disambutnya buah nangka itu. Lalu dimakan oleh isterinya itu. Adapun selama isterinya si Miskin hamil maka banyaklah makan- makanan dan kain baju dan beras padi dan segala perkakas-perkakas itu diberi orang kepadanya. Hatta maka dengan hal yang demikian itu maka genaplah bulannya. Maka pada ketika yang baik dan saat yang sempurna pada malam empat belas hari bulan. Maka bulan itu pun sedang terang. Maka pada ketika itu isteri si Miskin itu pun beranaklah seorang anak laki terlalu amat baik parasnya dan elok rupanya. Maka dinamainya akan anaknya itu Markaromah artinya anak di dalam kesukaran. Maka dipeliharakannyalah anaknya itu. Maka terlalu amat kasih sayangnya akan anak itu. Tiada boleh bercerai barang seketika jua pun dengan anaknya Markaromah itu. Hatta, maka dengan takdir Allah Swt. menganugarahi kepada hambanya. Maka si Miskin pun menggalilah tanah hendak berbuat tempatnya tiga beranak itu. Maka digalinyalah tanah itu hendak mendirikan tiang teratak itu. Maka tergalilah kepada sebuah telaju yang besar berisi emas terlalu banyak. Maka isterinya pun datanglah melihat akan emas itu. Seraya berkata kepada suaminya, “Adapun akan emas ini sampai kepada anak cucu kita sekalipun tiada habis dibuat belanja.” Baca Juga; Hikayat Bayan Budiman Hikayat Bunga Kemuning Hikayat Indera Bangsawan Contoh Teks Aknekdot Contoh Pidato Tentang Bahaya Narkoba Bagi Generasi Muda PadaMateri Bahasa Indonesia Kelas 10 Bab 4 ini kita akan membahas tentang Hikayat. Mulai dari pengertian, karakteristik, karakteristik kebahasaan hingga contoh. Hikayat Si Miskin. Ini hikayat ceritera orang dahulu kala sekali peristiwa Allah Swt menunjukkan kekayaan-Nya kepada hamba-Nya. Maka adalah seorang miskin laki bini berjalan - Berikut kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 10 SMA SMK halaman 62 Hikayat Si Miskin. Artikel ini dibuat guna membantu siswa SMA dan SMK kelas 10 dalam memahami materi dan menyelesaikan soal-soal pelajaran. Pada pembahasan kali ini, siswa akan belajar mengenai “Menyusuri Nilai dalam Cerita Lintas Zaman ” yang terdapat pada Bab 3 buku Bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka Kelas 10 SMA SMK Edisi 2021 terbitan Kemendikbud. Sebelum membaca kunci jawaban dalam artikel ini, sebaiknya siswa mengerjakan soal terlebih dahulu yang terdapat di bab 3 halaman 62 Hikayat Si Miskin. Siswa bisa meminta bantuan kepada kakak, ibu, ayah, atau anggota keluarga yang lain jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal. Setelah membaca teks di pada buku, kerjaka latihan berikut sesuai dengan perintahnya. Selanjutnya, diskusikanlah dengan teman-temanmu hal-hal berikut ini. Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA SMK halaman 62. Hikayat si Miskin Setelah kalian membaca cerita dan mengisi tabel tersebut, jawablahpertanyaan Apakah setiap tokoh memiliki porsi yang sama dalam cerita untuk digambarkan karakternya? Jika tidak, tokoh mana yang mendapatkan porsi lebih banyak? Jelaskan alasanmu! 2. Adakah keterkaitan antara karakter tokoh dan cara mereka me nyelesai kan masalah? Mengapa?3. Apa yang akan terjadi jika si Miskin tidak jujur menyampaikan kepada istrinya bahwa mempelam yang didapatnya kali pertama dari pasar? Apakah hal tersebut akan sangat memengaruhi cerita? 4. Apakah kalian setuju dengan sikap istri si Miskin yang menolak mempelam yang dibawa suaminya dari pasar? Mengapa? 5. Jika kalian menjadi si Miskin apakah kalian akan melakukan hal yang sama saat diminta istrinya meminta mempelam Raja? Jelaskan alasan jawabanmu Jawaban 1. Tidak, tokoh utama yang biasanya dijadikan judul dalam teks hikayat memiliki porsi yang lebih banyak. HikayatSi Miskin Kelas 10 . Bacalah penggalan hikayat "bunga kemuning" berikut! Hikayat si miskin peristiwa itu terjad Baca selengkapnya Hikayat Si Miskin Kelas 10. Postingan Terbaru. dekat pukulan. Pukulan Dekat Net. April 03, 2022 Posting Komentar Pukulan Dekat Net . Dropshot yang baik adalah apabila jatuhnya bola dekat dengan net. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia terdapat materi tentang teks hikayat. Bagi kamu yang lagi mencari latihan soal teks hikayat, kamu berada di artikel yang tepat. Yaps, di artikel ini akan menyajikan beberapa soal beserta pembahasannya. Silakan dipelajari yaa..Soal 1Yang dimaksud dengan hikayat adalah.…A. Salah satu jenis cerita rakyat yang disajikan dengan menggunakan bahasa Melayu modernB. Salah satu jenis cerita rakyat yang disajikan dengan menggunakan bahasa Melayu klasikC. Jenis karya sastra lama yang menggunakan kata-kata lampauD. Karya sastra yang menggunakan kata-kata yang sulit dipahamiE. Cerita rakyat yang sudah lampau yang hampir punahJawaban B Pembahasan Hikayat adalah salah satu jenis cerita rakyat yang disajikan dengan menggunakan bahasa Melayu klasik. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah 2Dalam hikayat, sering kali ditemukan kata-kata arkais. Maksud kata-kata arkais adalah….A. Kata-kata yang sudah tidak digunakan di masa sekarangB. Kata-kata asingC. Kata-kata yang sulit dimengertiD. Kata-kata bersayapE. Kata-kata lampauJawaban APembahasan kata-kata arkais adalah kata-kata yang sudah tidak digunakan di masa sekarang, seperti hulu balang, buluh perindu, hatta, duli, dan sebagainya. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah A. Soal 3Perhatikan kutipan hikayat di bawah ini!Maka si Miskin itupun sampailah ke penghadapan itu. Setelah dilihat oleh orang banyak, Si Miskin laki bini dengan rupa kainnya seperti dimamah anjing rupanya. Maka orang banyak itupun ramailah ia tertawa seraya mengambil kayu dan yang bercetak miring menggunakan majas.…A. HiperbolaB. SimileC. LitotesD. MetaforaE. IroniJawaban B Pembahasan Kutipan seperti dimamah anjing rupanya menggunakan kata seperti. Kata seperti sering digunakan majas simile karena majas simile adalah majas yang mengumpamakan sesuatu dengan sesuatu lain. Ciri khasnya menggunakan kata seperti, laksana, bagaikan, bak. Soal 4Berikut ini merupakan karakteristik hikayat, kecuali….A. Kisah kemustahilanB. Tokoh-tokohnya mempunyai kesaktianC. IstanasentrisD. AnonimE. Dalam bentuk tulisanJawaban E Pembahasan karakteristik hikayat di antaranya berisi kisah kemustahilan, tokoh-tokohnya mempunyai kesaktian, latar belakang istanasentris, dan pengarang tidak diketahui anonim karena biasanya disampaikan secara lisan dari mulut ke mulut. Pilihan E tidak termasuk dalam karakteristik hikayat karena hikayat tidak hanya dalam bentuk tulisan, melainkan biasa disampaikan secara lisan baru kemudian ditulis. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah E. Soal 5Si Kembar menolak dengan mengatakan bahwa dia adalah hamba yang hina. Tetapi, tuan puteri menerimanya dengan senang yang terkandung dalam kutipan hikayat di atas adalah nilai.…A. SosialB. AgamaC. BudayaD. Adat istiadatE. MoralJawaban APembahasan dari kutipan di atas kita dapat melihat bahwa tidak melihat perbedaan statusSosial antara si kembar dengsn sip uteri. Perihal perbedaan status sosial ini merupakan ajaran dari nilai sosial. Soal 6Perhatikan kutipan hikayat di bawah ini!Adapun Raja Kabir itu takluk kepada Buraksa dan akan menyerahkan putrinya, Puteri Kemala Sari, sebagai upeti. Kalau tiada demikian, negeri itu akan dibinasakan oleh Buraksa. Ditambahkannya bahwa Raja Kabir sudah mencanangkan bahwa barang siapa yang dapat membunuh Buraksa itu akan dinikahkan dengan anak perempuannya yang terlalu elok parasnya itu. “Barang siapa yang dapat susu harimau beranak muda, ialah yang akan menjadi suami tuan puteri.”Nilai budaya apa yang bisa kita ambil dari kutipan hikayat di atas adalah.…A. Mencari menantu melalui sayembaraB. Permintaan seorang rajaC. Pencarian suami untuk putri rajaD. Seorang anak raja yang cantik yang mencari suamiE. Pertarungan merebut hati sang puteriJawaban APembahasan nilai budaya adalah nilai atau ajaran yang diambil dari budaya suatu daerah. Dari kutipan di atas, kita dapat melihat bahwa sang raja menggelar sayembara untuk memilih calon suami untuk putrinya. Cara ini merupakan budaya dari beberapa daerah di Indonesia pada masa lampau. Jadi, kutipan hikayat di atas terdapat nilai budaya yaitu mencari menantu melalui sayembara. Akan tetapi, Nilai budaya ini sudah tidak sesuai dengan kehidupan saat 7Perhatikan kutipan hikayat di bawah ini!Sesudah tahu mengaji, mereka dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya. Setelah beberapa lamanya, mereka belajar pula ilmu senjata, ilmu hikmat, dan isyarat tipu didaktis yang terdapat dari kutipan di atas adalah.…A. Kewajiban mencari ilmuB. Kewajiban mencari ilmu dunia dan akhiratC. Kewajiban ilmu agama dan peperanganD. Kewajiban mencari ilmu apa sajaE. Kewajiban mengaji selagi mudaSoal 8Perhatikan kutipan hikayat di bawah ini!Maka baginda pun bimbanglah, tidak tahu siapa yang patut dirayakan dalam negeri karena anaknya kedua orang itu sama-sama gagah. Jikalau baginda pun mencari muslihat; ia menceritakan kepada kedua anaknya bahwa ia bermimpi bertemu dengan seorang pemuda yang berkata kepadanya barang siapa yang dapat mencari buluh perindu yang dipegangnya, ialah yang patut menjadi raja di dalam yang terkadung dalam kutipan hikayat di atas adalah nilai…A. SosialB. AgamaC. BudayaD. MoralE. PendidikanJawaban C Pembahasan Dalam teks, kita bisa melihat bahwa tahta raja diwariskan secara turun temurun. Raja ditunjuk berdasarkan keturunan dan raja yang memiliki putra lebih dari satu selalu mencari tahu siapa yang paling gagah dan pantas menjadi penggantinya. Cara ini berlaku di suatu daerah atau tempat tertentu. Dengan demikian, nilai yang terkandung dari kutipan hikayat di atas adalah nilai 9Perhatikan kutipan hikayat di bawah ini!Maka anakanda baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan dititahkan pergi mengaji kepada Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya apa yang terkandung dalam kutipan hikayat di atas …A. BudayaB. MoralC. SosialD. AgamaE. PendidikanJawaban E Pembahasan dari hikayat di atas kita dapat temukan tentang kewajiban belajar ilmu agama sejak usia kecil. Ajaran ini tentulah berasal dari nilai pendidikan. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah E. Soal 10Di antara kutipan hikayat di bawah ini yang mengandung kemustahilan adalah…A. Ini hikayat cerita orang dahulu kala sekali peristiwa Allah Swt menunjukkan kekayaan-Nya kepada hamba-Nya. Maka adalah seorang miskin laki bini berjalan mencari rizkinya berkeliling negara antah Syah Peri mengalahkan Garuda yang mampu merusak sebuah Tak disangka, pukulan tersebut menyebabkan Putri Kuning Meskipun kecantikan mereka hampir sama, si bungsu Putri Kuning sedikit berbeda, ia tak terlihat manja dan Hatta beberapa lamanya, Tuan Puteri Sitti Kendi pun hamillah dan bersalin dua orang putra laki-laki. Adapun yang tua keluarnya dengan panah dan yang muda dengan APembahasan Salah satu karakteristik hikayat adalah kemustahilan. Kemustahilan berarti hal yang tidak logis atau tidak bisa dinalar. – Kutipan A adalah pengantar cerita yang menceritakan sepasang suami-istri yang miskin sedang mencari rezeki di negara yang tidak dikenal namanya. – Kutipan B merupakan kalimat yang menunjukkan tentang kesaktian Syah Peri. – Kutipan C bukan termasuk kemustahilan karena seseorang bisa saja meninggal dengan pukulan. – Kutipan D merupakan penjelasan tentang sifat si bungsu Putri Kemuning. – Kutipan E merupakan kemustahilan karena tidak mungkin seorang anak lahir bersama dengan panah dan pedang. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah E. Itu tadi beberapa soal latihan teks hikayat dan pembahasannya untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas 10. Masih banyak soal latihan dan jawaban materi pelajaran sekolah kamu yang bisa kamu jadikan alternatif untuk belajar kamu di kamu yang mau lebih banyak latihan soal, langganan Ruangguru yuk. Ada ribuan latihan soal buat menemani kamu belajar lho. Sekarang lagi ada diskon gede nih. Pakai kode diskon ELIYANAUGIJJ ya buat dapetin diskonnya.