Sumber Air Minum Berkurang. Salah satu dampak kekeringan yang harus diwaspadai adalah kurangnya sumber air minum. Sumber Air untuk Kebutuhan Sehari-hari Berkurang. Banyak Tanaman Mati. Apa dampak yang terjadi dari kekeringan brainly? Jawaban dampak dari kekeringan adalah sumber air mengurang karena air dalam tanah mengering, dan berdampak juga bagi kehidupan makhluk hidup hewan hewan pada mati ,sering terjadi kebakaran hutan, membuat para petani rugi atau paceklik karena tumbuhan pada mengering. Apa dampak bencana kekeringan bagi petani? Para petani yang paling merasakan akibat kekeringan. Tanpa air yang cukup, sawah akan segera mengering dan panen gagal. Kerugian ekonomi petani sudah di depan mata. Kekeringan tetap menjadi ancaman kalau program reboisasi tidak diintensifkan untuk mengembalikan wilayah resapan air. Apa yang menjadi penyebab kekeringan? Biasanya kejadian ini muncul bila suatu wilayah secara terus-menerus mengalami curah hujan di bawah rata-rata. Musim kemarau yang panjang akan menyebabkan kekeringan karena cadangan air tanah akan habis akibat penguapan evaporasi, transpirasi, ataupun penggunaan lain oleh manusia. Upaya apa untuk mengatasi kekeringan? Mengatasi Kekeringan Dengan Embung Embung atau penampung air hujan bisa menjadi cara untuk mengatasi kekeringan saat musim kemarau. Mengatasi kekeringan dengan Waduk Mengatasi Kekeringan dengan Penghijauan Bagaimana dampak bagi masyarakat dan lingkungan yang kekeringan? Kekeringan yang terjadi sangat berdampak untuk kehidupan seperti mempengaruhi kesehatan manusia, tanaman, maupun hewan. Kekeringan juga dapat menyebabkan pepohonan menjadi mati dan tanah menjadi gundul sehingga pada musim hujan dapat menyebabkan erosi dan banjir. Apa yang menyebabkan terjadinya kekeringan brainly? Kekeringan dapat disebabkan karena kebutuhan air lebih besar daripada air yang tersedia, curah hujan rendah, kerusakan daerah tangkapan air seperti hutan, dan kemarau panjang serta adanya globalwarming. Bagaimana fenomena kekeringan pada lahan pertanian bisa terjadi? Kekeringan Kekeringan pertanian berhubungan dengan berkurangnya kandungan air dalam tanah lengas tanah sehingga tak mampu lagi memenuhi kebutuhan air bagi tanaman pada suatu periode tertentu. Kekeringan ini terjadi setelah terjadinya gejala kekeringan meteorologis. Apa akibat dari musim kemarau yang sangat panjang? Berikut ini sejumlah apa akibat dari musim kemarau yang panjang Terjadi kekeringan pada berbagai wilayah dan sulit diatasi dengan cepat. Sumur tidak lagi memiliki persediaan air bersih, sehingga jumlah air bersih menurun drastis. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kekeringan? Kekeringan adalah ketersediaan air yang jauh di bawah kebutuhan air, baik untuk kebutuhan hidup, pertanian, kegiatan ekonomi, dan lingkungan. Apa dampak positif dari musim kemarau? Dampak positif keempat dari musim kemarau yaitu tidak terjadinya bencana banjir dan berkurangnya bencana longsor, karena curah hujan yang rendah. Bagaimana dampak dari musim kemarau terhadap air tanah? Musim kemarau menyebabkan lingkungan kering kerontang karena tetesan butiran air hujan tak kunjung turun. Kekeringan mendera saat berkurang dan habisnya cadangan air yang tersimpan di tanah, menyusut dan mengeringnya air di embung, danau, dan sungai. Bagaimana strategi pemerintah sebagai upaya antisipasi kekeringan brainly? 1. menghimbau masyarakat untuk menggunakan air bersih secukupnya. 2. memperbanyak tampungan air WADUK. 3. melakukan reboisasi. Apa yang terjadi bila tanah yang ada di bumi mengalami kekeringan dan menjadi tandus? Kekeringan yang terjadi sangat berdampak untuk kehidupan seperti mempengaruhi kesehatan manusia, tanaman, maupun hewan. Kekeringan juga dapat menyebabkan pepohonan menjadi mati dan tanah menjadi gundul sehingga pada musim hujan dapat menyebabkan erosi dan banjir. Bagaimana bencana alam kekeringan terjadi di suatu wilayah atau negara? Kekeringan dapat disebabkan karena suatu wilayah tidak mengalami hujan atau kemarau dalam kurun waktu yang cukup lama atau curah hujan di bawah normal, sehingga kandungan air di dalam tanah berkurang atau bahkan tidak ada. Apa tiga upaya yang dapat dilakukan untuk menghadapi musim kemarau? Apa yang harus kita lakukan untuk menjaga lingkungan ketika musim kemarau tiba? Mengapa kekeringan disebut sebagai bencana merangkak? Kompleksitas bertambah karena diketahui kekeringan merupakan bencana dengan prosesnya berjalan lambat sehingga dikatakan sebagai bencana merangkak. Kekeringan datang tidak tiba-tiba seperti banjir atau gempa bumi, tetapi timbul perlahan-lahan sehingga sangat mudah diabaikan. Referensi Pertanyaan Lainnya1Bahan Dasar Yang Digunakan Untuk Membuat Kultur Jaringan Adalah?2Nelson Mandela Berperan Penting Dalam Menghapuskan Konflik Terkait Perbedaan?3Perintah Dasar Sederhana Dalam Program Passcal Adalah…?4Bagaimana Cara Wirausaha Menciptakan Produk Yang Mampu Menarik Minat Konsumen?5Contoh Tekanan Dalam Kehidupan Sehari Hari?6Pengertian Al Qur an Hadits?7Tahapan Dalam Perakitan Komputer Terdiri Dari?8Pengertian Bahan Dalam Seni Rupa?9Negara Yang Bergabung Dalam Oldefo Adalah Negara Negara?10Bagaimana Cara Meningkatkan Kesadaran Bela Negara?
Kekeringanadalah kondisi ketika suatu wilayah, lahan, atau masyarakat mengalami kekurangan air, sehingga gak dapat memenuhi kebutuhannya. Kekurangan pasokan air dalam waktu yang lama akan memberikan dampak buruk bagi kehidupan, pertanian, kegiatan ekonomi dan lingkungan.Foto Kekeringa disejumlah negara. REUTERS/SERTAC KAYAR Jakarta, CNBC Indonesia - Perubahan iklim rupanya dapat menghilangkan 4% dari output ekonomi tahunan global pada tahun 2050, menurut perkiraan sebuah studi baru dari 135 Global menerbitkan laporan kemungkinan dampak kenaikan permukaan laut, dan gelombang panas, kekeringan, dan badai yang lebih teratur pada Selasa 26/4/2022. Perusahaan pemeringkat ini memberikan skor kredit kepada negara-negara berdasarkan kesehatan ekonomi mereka."Untuk tingkat yang berbeda, ini adalah masalah bagi dunia," kata analis kredit pemerintah S&P, Roberto Sifon-Arevalo, dikutip dari Reuters. "Satu hal yang benar-benar menonjol adalah kebutuhan akan dukungan internasional untuk banyak dari bagian dunia yang lebih miskin ini". Dalam skenario dasar, di mana sebagian besar pemerintah menghindari kebijakan perubahan iklim baru yang dikenal sebagai 'RCP oleh para ilmuwan, negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah cenderung mengalami kerugian produk domestik bruto PDB rata-rata 3,6 kali lebih besar daripada negara Bangladesh, India, Pakistan, dan Sri Lanka terhadap kebakaran hutan, banjir, badai besar, dan juga kekurangan air membuat Asia Selatan berisiko 10% -18% dari PDB, kira-kira tiga kali lipat Amerika Utara dan 10 kali lebih banyak daripada wilayah Eropa yang paling sedikit terkena Asia Tengah, Timur Tengah dan Afrika Utara serta Afrika Sub-Sahara juga menghadapi kerugian yang cukup besar. Negara-negara Asia Timur dan Pasifik menghadapi tingkat paparan yang sama seperti Afrika Sub-Sahara, terutama karena badai dan banjir daripada gelombang panas dan negara-negara di sekitar khatulistiwa atau pulau-pulau kecil cenderung lebih berisiko, dengan ekonomi yang lebih bergantung pada sektor-sektor seperti pertanian cenderung lebih terpengaruh daripada mereka yang memiliki sektor jasa dari S&P mengatakan bahwa beberapa negara telah mengalami penurunan peringkat kredit karena cuaca ekstrem, seperti beberapa Kepulauan Karibia setelah badai dia mengatakan data baru itu tidak akan dimasukkan ke dalam model peringkat negara perusahaan, karena masih ada terlalu banyak ketidakpastian seperti cara beradaptasi negara dengan perubahan tersebut."Kami berusaha untuk memberi tahu apa yang relevan dan di mana," kata Sifon-Arevalo. "Tapi kami tidak menilai skenario terburuk, kami menilai skenario dasar."Bagi sebagian besar negara, paparan, dan biaya dari perubahan iklim sudah meningkat. Selama 10 tahun terakhir, badai, kebakaran hutan, dan banjir saja telah menyebabkan kerugian sekitar 0,3% dari PDB per tahun secara global, menurut perusahaan asuransi Swiss Meteorologi Dunia WMO juga menghitung bahwa, rata-rata bencana terkait cuaca, iklim, atau air telah terjadi di suatu tempat di dunia setiap hari selama 50 tahun terakhir, menyebabkan 115 kematian setiap hari dan kerugian harian lebih dari US$202 studi tahun lalu oleh sekelompok universitas Inggris yang melihat kenaikan suhu global yang lebih ekstrem, memperkirakan bahwa lebih dari 60 negara dapat dipotong peringkatnya karena pemanasan global pada tahun 2030. [GambasVideo CNBC] Artikel Selanjutnya Jokowi Pesimistis Soal Pencegahan Perubahan Iklim Global tfa/luc
PerencanaanWilayah dan Kota: Pengembangan Pariwisata. Perencanaan wilayah dan kota dikaitkan dengan pengembangan ekonomi lokal, bagi perencananya kadang dirasakan ada “ganjalan”, misalnya soal perdagangan yang dikonotasikan sebagai komersialisasi karya seni.
Jakarta - Kekeringan adalah salah satu bencana alam yang terjadi secara alamiah maupun karena ulah manusia. Seperti bencana pada umumnya, bencana kekeringan tentunya terjadi karena ada penyebab dan juga memiliki dampak yang ditimbulkan bagi manusia dan mengetahui lebih lanjut tentang apa yang dimaksud dengan kekeringan, simak penjelasan selengkapnya tentang bencana kekeringan berikut iniApa itu kekeringan? Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika BMKG, kekeringan termasuk dalam bencana hidrometeorologi. Kekeringan didefinisikan sebagai defisit curah hujan pada suatu wilayah dalam periode tertentu. Sementara pengertian kekeringan menurut Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bappenas, adalah kondisi kurangnya air bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya pada suatu wilayah yang biasanya tidak kekurangan air. Kekeringan merupakan kondisi normal dari iklim di setiap Kekeringan Foto Getty Images/iStockphoto/happy8790Proses Terjadinya KekeringanMengutip informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Jogja, proses terjadinya kekeringan diawali dengan berkurangnya jumlah curah hujan di bawah normal pada satu musim. Jumlah curah hujan yang rendah akan menyebabkan berkurangnya cadangan air tanah kekeringan meteorologi, yang penting dalam kehidupan terjadi dalam jangka waktu yang lama, kondisi di wilayah tersebut juga akan terganggu, mulai dari menurunnya tinggi permukaan air seperti sungai dan waduk kekeringan hidrologi, hingga berkurangnya cadangan air untuk tanaman kekeringan pertanian yang banyak menyebabkan gagal panen, bahkan berpotensi menimbulkan kebakaran pada wilayah di Bencana KekeringanMenurut BPBD Semarang, kekeringan yang terjadi secara alamiah dibedakan menjadi empat jenis, yaitu kekeringan meteorologis, kekeringan hidrologis, kekeringan agronomis, dan kekeringan sosial ekonomi. Berikut penjelasannyaKekeringan meteorologis merupakan kekeringan yang disebabkan karena tingkat curah hujan suatu daerah di bawah hidrologis terjadi ketika pasokan air tanah dan air permukaan agronomis berkaitan dengan berkurangnya kandungan air di dalam tanah, sehingga pertumbuhan tanaman dapat sosial ekonomi merupakan merupakan muara dari semua kekeringan yang telah terjadi sebelumnya karena adanya bencana ini menyebabkan adanya krisis sosial dan kekeringan antropogenik adalah kekeringan yang disebabkan karena ketidakpatuhan pada aturan. Berikut beberapa kondisinyaKebutuhan air lebih besar dari pasokan yang kawasan tangkapan air, sumber air, akibat perbuatan Terjadinya KekeringanAda banyak faktor yang menyebabkan terjadinya bencana kekeringan di suatu wilayah. Baik kekeringan yang terjadi secara alamiah maupun kekeringan yang terjadi karena ulang manusia. Mengutip BPBD NTB, berikut beberapa faktor penyebab kekeringan dan penjelasannyaCurah hujan di bawah normalKekeringan dapat disebabkan karena suatu wilayah tidak mengalami hujan atau kemarau dalam kurun waktu yang cukup lama atau curah hujan di bawah normal, sehingga kandungan air di dalam tanah berkurang atau bahkan tidak air yang berlebihanHal ini disebabkan konsumsi air berlebih tidak diimbangi dengan sumber air yang berlebih pula. Konsumsi air berbanding terbalik dengan sumber air, artinya bencana ini dapat terjadi saat konsumsi air sudah melampaui batasnya namun sumber air hanya mengeluarkan air dengan jumlah yang sama terbatas.Vegetasi/lahan gundulWilayah dengan vegetasi lebat memiliki cadangan air yang lebih banyak, dibandingkan dengan wilayah yang tidak memiliki vegetasi atau lahan gundul. Vegetasi yang gundul artinya air yang meresap ke dalam tanah infiltrasi erkurang, karena fungsi akar sendiri menyerap dan menyimpan air dari hujan. Air yang tersimpan di dalam akar tersebut dapat digunakan sebagai cadangan ketika musim kemarau telah pepohonanHal ini berarti, ketika musim kemarau datang daerah yang memiliki sedikit pohon akan memiliki cadangan air yang sedikit pula karena pohon-pohon tersebut sudah tergantikan oleh bangunan-bangunan khususnya di daerah SDAKekeringan dapat terjadi karena masyarakat suatu daerah belum bisa mengelola sumber daya air yang ada secara baik, ataupun prasarana sumber daya air yang kurang. Kekurangan sumber air pun dapat menjadi penyebab bencana dari Bencana KekeringanBerikut beberapa dampak yang ditimbulkan dari terjadinya bencana kekeringan di suatu wilayahBanjir bandang, pepohonan mati, tanah menjadi gundul, yang pada musim hujan akan menjadi mudah tererosi dan akibat hilangnya bahan pangan karena tanaman pangan dan ternak mati, petani kehilangan mata manusia, hewan, dan tumbuhan menjadi rentan gejala-gejala terjadinya kekeringan dapat diketahui melalui ciri-ciri antara lain sebagai berikutMenurunnya tingkat curah hujan di bawah normal dalam satu musim. Pengukuran kekeringan Meteorologis merupakan indikasi pertama adanya bencana terjadi kekurangan pasokan air permukaan dan air tanah. Kekeringan ini diukur berdasarkan elevasi muka air sungai, waduk, danau dan air pada lahan pertanian ditandai dengan kekurangan lengas tanah kandungan air di dalam tanah.Simak Video '17 Persen Wilayah RI Diprediksi Masuk Musim Kemarau Mulai April'[GambasVideo 20detik] wia/imkLingkunganpegunungan merupakan salah satu wilayah yang menarik bagi masyarakat untuk melakukan pengembangan ekonomi berupa pertanian hingga sumber daya lain seperti ecowisata. Namun, meningkatnya jumlah penduduk dan infrastruktur yang menempati sekitar wilayah pegunungan, menyebabkan resiko kematian dan kerusakan juga semakin besar.Dewasa ini tidak hanya karakter seseorang yang dapat dikatakan sulit untuk diramalkan, tetapi karakter iklim pun deimikian. Iklim yang mengalami perubahan akan bermuara pada lama musim yang berubah-ubah. Indonesia yang notabene memiliki iklim tropis dengan perubahan musim yang dapat dikatakan sedang labil ini pun menjadi perhatian utama bagi setiap lapisan terutama bagi kalangan yang bergerak di bidang pertanian ataupun yang terkait dengan penggunaan lahan lainnya. Perubahan karakter iklim juga bahkan dapat menyebabkan kekeringan. Kekeringan menjadi suatu bencana yang secara perlahan menggerogoti kesejahteraan tanpa disadari. Layaknya bencana yang tidak dapat dicegah secara sempurna yang bisa dilakukan hanyalah melalui penanggulangan dan menambah jangka waktu hal tersebut berulang. Maka penting bagi kita untuk mengetahui lebih lanjut mengenai apa itu kekeringan dan berbagai hal yang berkaitan dengannya. 1. Pengertian dan Klasifikasi Kekeringan Kekeringan adalah salah satu bencana yang terjadi secara alamiah maupun karena manusia. Kekeringan yang terjadi secara alamiah dibedakan menjadi empat, yaitu kekeringan meteorologis, kekeringan hidrologis, kekeringan agronomis, dan kekeringan sosial ekonomi. Kekeringan meteorologis merupakan kekeringan yang disebabkan karena tingkat curah hujan pada suatu daerah di bawah normal. Kekeringan hidrologis terjadi ketika pasokan air tanah dan air permukaan berkurang. Kekeringan agronomis berkaitan dengan berkurangnya kandungan air di dalam tanah, sehingga pertumbuhan tanaman dapat terganggu. Kekeringan sosial ekonomi merupakan merupakan muara dari semua kekeringan yang telah terjadi sebelumnya karena adanya bencana ini menyebabkan adanya krisis sosial dan ekonomi. Bencana sendiri merupakan pengertian yang antroposentris. Artinya suatu peristiwa tidak akan dikatakan menjadi sebuah bencana apabila tidak merugikan manusia. Bencana menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 adalah sebuah peristiwa atau rangkaian peristwa yang mengancam dan menggangu kehidupan masyarakat, bisa disebabkan oleh faktor alam ataupun non alam, sehingga menimbulkan korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta, dan dampak psikologis. Pengertian kekeringan merupakan suatu peristiwa yang terjadi pada musim kemarau, apalagi ketika musim kemarau panjang melanda. Definisi kekeringan secara umum adalah kondisi di mana suatu wilayah, lahan, maupun masyarakat mengalami kekurangan air sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhannya. Menurut Parwata et al. 2014 kekeringan merupakan hubungan antara ketersediaan air di bawah rata-rata minimal kebutuhan air untuk hidup, lingkungan, maupun ekonomi. Kekeringan dapat disebabkan karena suatu wilayah tidak mengalami hujan atau kemarau dalam kurun waktu yang cukup lama atau curah hujan di bawah normal, sehingga kandungan air di dalam tanah berkurang atau bahkan tidak ada. Konsumsi air yang berlebihan pun dapat menjadi penyebab kekeringan, hal tersebut disebabkan konsumsi air berlebih tidak diimbangi dengan sumber air yang berlebih pula. Konsumsi air berbanding terbalik dengan sumber air, artinya bencana ini dapat terjadi saat konsumsi air sudah melampaui batasnya namun sumber air hanya mengeluarkan air dengan jumlah yang sama terbatas. Vegetasi pun dapat menjadi penyebab dari bencana ini, wilayah yang masih memiliki vegetasi yang lebat pasti memiliki cadangan air yang lebih banyak jika dibandingkan dengan wilayah yang tidak memiliki vegetasi atau lahan gundul. Vegetasi yang gundul artinya air yang meresap ke dalam tanah infiltrasi pun pasti akan berkurang, karena fungsi akar sendiri menyerap dan menyimpan air dari hujan. Air yang tersimpan di dalam akar tersebut dapat digunakan sebagai cadangan ketika musim kemarau telah tiba. Hal ini berarti, ketika musim kemarau datang daerah yang memiliki sedikit pohon akan memiliki cadangan air yang sedikit pula karena pohon-pohon tersebut sudah tergantikan oleh bangunan-bangunan khususnya di daerah perkotaan. Kekeringan juga dapat terjadi karena masyarakat suatu daerah belum bisa mengelola sumber daya air yang ada secara baik, ataupun prasarana sumber daya air yang kurang. Kekurangan sumber air pun dapat menjadi penyebab bencana ini. Ketika sumber air mata air, sungai, dan lainnya mengering maka tidak dapat memenuhi kebutuhan air manusia. Begitu pula ketika sumber air tersebut dimanfaatkan terlalu berlebihan hingga airnya habis maka pemanfaatan sumber daya air tidak dapat berkelanjutan. Keadaan akan semakin parah ketika sumber air yang ada di suatu wilayah jumlahnya sedikit dan jaraknya yang jauh. Sumber air yang jaraknya jauh tersebut akan semakin menyulitkan masyarakat ketika kekeringan melanda, apalagi ketika sumber air tersebut merupakan sumber air yang dapat terjangkau oleh masyarakat. Mau tidak mau masyarakat harus mengambil air di tempat tersebut. [read more] 3. Dampak Dampak kekeringan sangat dahsyat, apalagi ketika dampak tersebut sudah mempengaruhi perekonomian pada suatu daerah. Air merupakan hal yang sangat krusial untuk kehidupan, baik itu manusia, hewan, ataupun tumbuhan. Semua makhluk hidup memerlukan air untuk keberlangsungan hidupnya. Bencana ini berhubungan erat dengan kebutuhan manusia, kebutuhan lahan, maupun perekonomian. Ketika pasokan air di suatu daerah tidak dapat mencukupi kebutuhan penduduknya, masyarakat pasti akan merasakan kesulitan. Air sangat diperlukan masyarakat, baik itu untuk air minum, mandi dan buang air, memasak, dan lainnya. Hal tersebut tidak dapat digantikan oleh barang apapun. Saat air minum berkurang, hal tersebut juga berdampak ke kesehatan manusia itu sendiri, contohnya munculnya wabah penyakit seperti diare, penyakit kulit, campak, cacar dan lainnya. Manusia dapat bertahan lebih lama tanpa makanan, tapi tidak dapat bertahan tanpa minum karena 70% dari tubuh manusia merupakan air. Tubuh manusia sangat memerlukan air untuk proses-proses dalam tubuh seperti membantu mengeluarkan kotoran, menjaga kelembaban, media transportasi nutrisi, dan lainnya. Oleh karena itu air bersih khususnya untuk kebutuhan air minum sangat diperlukan. Tidak hanya manusia saja yang tersiksa ketika tidak ada air, namun tumbuhan dan hewan pun akan tersiksa bahkan mati. Sama halnya dengan manusia, tumbuhan memerlukan air untuk proses fotosintesis alias memproduksi makanan. Tanaman mati maka pasokan oksigen untuk manusia pun akan turut berkurang. Hewan pun akan merasakan dampaknya karena hewan juga termasuk makhluk hidup yang membutuhkan air untuk minum. Manusia, tumbuhan, dan hewan merupakan contoh dampak yang nyata dari peristiwa kekeringan yang terjadi bahkan sampai menyebabkan penurunan populasi baik dari manusia, tumbuhan, maupun hewan ketika kekeringan yang terjadi sudah sangat ekstrem. Bencana ini pun dapat menurunkan produktivitas khususnya hasil pertanian lahan basah. Lahan basah contohnya sawah memerlukan banyak air, apalagi lahan basah komoditas utamanya adalah padi yang memang biasa hidup pada kondisi lahan yang tergenang. Apabila panen pagi gagal dan terjadi dalam skala besar, maka dampak besar lainnya yang akan terjadi adalah kurangnya pasokan beras dan semakin banyak beras yang harus diimpor oleh Indonesia. Dampak kekeringan merupakan dampak yang kompleks karena menyangkut beberapa aspek penting dan aspek tersebut saling berkaitan satu sama lain. Oleh karena itu diperlukan tindakan penanggulangan maupun pencegahan untuk mengatasi bencana ini yang dilakukan oleh diri sendiri, masyarakat luas, maupun stakeholders terkait. 4. Upaya Penanggulangan Upaya penanggulangan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kekeringan yaitu meningkatkan ketersediaan sumber air, baik itu sumber air dari tanah, sumur gali, maupun penampungan air hujan. Penggunaan air secukupnya merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan ketika sumber daya air sudah menipis karena apapun yang berlebihan pun pasti tidak akan baik. Jadi cukup gunakan air secukupnya saja. Ketika kekeringan melanda dan yang tersisa hanya air kotor yang tidak bisa kita manfaatkan maka yang kita perlukan adalah sebuah alat yang dapat digunakan sebagai penyaring air tersebut. Melalui proses penyaringan, air yang awalnya kotor dapat kita manfaatkan untuk memenuhi kebutuhan. Alat penyaring air pun dapat dibuat secara sederhana. Bahan-bahan yang dapat digunakan untuk membuat alat penyaring air sederhana ini adalah ijuk, pasir, batu alam, kerikil, arang, dan sabut kelapa. Bahan-bahan tersebut perlu disusun dengan tepat agar dapat menghasilkan air yang bersih. Namun alat penyaring air tersebut hanya dapat digunakan dalam skala kecil, paling tidak setiap rumah memiliki satu alat penyaring air. Pemerintah juga perlu bergerak dalam menanggulangi bencana ini, yaitu dengan subsidi air maupun subsidi tangki air yang didistribusikan kepada masyarakat yang mengalami kekeringan panjang. 5. Upaya Pencegahan Kekeringan Penanaman Pohon di Daerah Hulu Salah satu upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kekeringan yaitu melalui gerakan menanam pohon. Memang manfaatnya akan dirasakan ketika pohon tersebut sudah besar, tetapi cara ini harus dilakukan untuk kelestarian air baku. Pohon dapat menyerap air dan juga memperbaiki aerasi tanah sehingga dapat menyimpan air lebih baik. Apalagi ketika pohon tersebut membentuk suatu hutan dengan vegetasi yang lebat. Pasti air yang disimpan hutan tersebut akan semakin banyak. Pembuatan Sumur Resapan dan Teknik Konservasi Air Lainnya Upaya lain yang dapat dilakukan yaitu dengan pembangunan sumur resapan, hal tersebut dapat dilakukan oleh masyarakat. Setiap rumah dapat membangun sumur resapan agar ketersediaan air tanah meningkat. Prinsip kerja dari sumur resapan ini adalah menampung air hujan dalam suatu lubang agar air genangan memiliki waktu yang lebih lama dipermukaan tanah sehingga sedikit demi sedikit air akan meresap kedalam tanah. Prinsip kerja dari sumur resapan adalah dengan cara memperbesar luas permukaan tanah dengan cara membuat lubang berbentuk sumur, luasnya permukaan tanah ini membuat air yang dapat diinfiltrasikan lebih banyak daripada sebelumnya. Sumur resapan ini harus ditempatkan minimal 1 m dari pondasi, 3 m dari sumur air bersih, dan 5 m dari septic tank. Bahasan lebih mendalam terkait sumur resapan dapat dilihat pada artikel “Sumur Resapan Pengertian, Manfaat, Jenis dan Pembuatan“. Selain pembangunan sumur resapan, teknik-teknik konservasi tanah dan air yang lainnya pun dapat dilakukan, seperti pembangunan rorak, DAM resapan, kolam retensi, lubang resapan, dan lain sebagainya. 6. Kejadian Kekeringan Terbesar di Indonesia Kejadian kekeringan terbesar yang pernah terjadi di Indonesia yaitu pada tahun 2018, Nusa tenggara Barat mengalami kekeringan ekstrem karena mengalami hari tanpa hujan sebanyak 112 hari. Suatu daerah dinyatakan mengalami kekeringan ekstrem ketika hari tanpa hujannya mencapai lebih dari 60 hari. Indonesia pernah mengalami bencana ini pada tahun 2018, menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB setidaknya beberapa kabupaten/ kota di 8 provinsi mengalami bencana tersebut. Wilayah provinsi tersebut adalah Jawa Tengah, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta DIY, Banten, Nusa Tenggara Timur, dan Lampung. Bencana tersebut didominasi oleh daerah-daerah di Pulau Jawa, dengan total warga yang terkena dampak paling besar yaitu di Provinsi Jawa Tengah sebanyak jiwa. BNPB mencatat setidaknya terdapat 606 bencana kekeringan di Indonesia selama 2010 sampai 2017. Kekeringan merupakan bencana yang tidak bisa kita anggap sepele, oleh karena itu cegahlah bencana kekeringan paling tidak dari diri kita sendiri. Mulailah berhemat dalam menggunakan air karena mencegah lebih baik daripada menanggulangi. Referensi Parwata IGMA, Indradewa D, Yudono P, Kertonegoro BD, Kusmarwiyah R. 2014. Respon pertumbuhan dan hasil tanaman jarak pagar Jatropha curcas L. terhadap cekaman kekeringan di lahan pantai di tahun pertama siklus produksi. Jurnal Agron Indonesia. 41159-65. [/read]
Dewasa ini tidak hanya karakter seseorang yang dapat dikatakan sulit untuk diramalkan, tetapi karakter iklim pun deimikian. Iklim yang mengalami perubahan akan bermuara pada lama musim yang berubah-ubah. Indonesia yang notabene memiliki iklim tropis dengan perubahan musim yang dapat dikatakan sedang labil ini pun menjadi perhatian utama bagi setiap lapisan terutama bagi kalangan yang bergerak di bidang pertanian ataupun yang terkait dengan penggunaan lahan lainnya. Perubahan karakter iklim juga bahkan dapat menyebabkan kekeringan. Kekeringan menjadi suatu bencana yang secara perlahan menggerogoti kesejahteraan tanpa disadari. Layaknya bencana yang tidak dapat dicegah secara sempurna yang bisa dilakukan hanyalah melalui penanggulangan dan menambah jangka waktu hal tersebut berulang. Maka penting bagi kita untuk mengetahui lebih lanjut mengenai apa itu kekeringan dan berbagai hal yang berkaitan dengannya. DAFTAR ISI 1. Pengertian dan Klasifikasi Kekeringan 2. Penyebab 3. Dampak 4. Upaya Penanggulangan 5. Upaya Pencegahan Kekeringan 6. Kejadian Kekeringan Terbesar di Indonesia 1. Pengertian dan Klasifikasi Kekeringan Kekeringan adalah salah satu bencana yang terjadi secara alamiah maupun karena manusia. Kekeringan yang terjadi secara alamiah dibedakan menjadi empat, yaitu kekeringan meteorologis, kekeringan hidrologis, kekeringan agronomis, dan kekeringan sosial ekonomi. Kekeringan meteorologis merupakan kekeringan yang disebabkan karena tingkat curah hujan pada suatu daerah di bawah normal. Kekeringan hidrologis terjadi ketika pasokan air tanah dan air permukaan berkurang. Kekeringan agronomis berkaitan dengan berkurangnya kandungan air di dalam tanah, sehingga pertumbuhan tanaman dapat terganggu. Kekeringan sosial ekonomi merupakan merupakan muara dari semua kekeringan yang telah terjadi sebelumnya karena adanya bencana ini menyebabkan adanya krisis sosial dan ekonomi. Bencana sendiri merupakan pengertian yang antroposentris. Artinya suatu peristiwa tidak akan dikatakan menjadi sebuah bencana apabila tidak merugikan manusia. Bencana menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 adalah sebuah peristiwa atau rangkaian peristwa yang mengancam dan menggangu kehidupan masyarakat, bisa disebabkan oleh faktor alam ataupun non alam, sehingga menimbulkan korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta, dan dampak psikologis. Pengertian kekeringan merupakan suatu peristiwa yang terjadi pada musim kemarau, apalagi ketika musim kemarau panjang melanda. Definisi kekeringan secara umum adalah kondisi di mana suatu wilayah, lahan, maupun masyarakat mengalami kekurangan air sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhannya. Menurut Parwata et al. 2014 kekeringan merupakan hubungan antara ketersediaan air di bawah rata-rata minimal kebutuhan air untuk hidup, lingkungan, maupun ekonomi. Kekeringan dapat disebabkan karena suatu wilayah tidak mengalami hujan atau kemarau dalam kurun waktu yang cukup lama atau curah hujan di bawah normal, sehingga kandungan air di dalam tanah berkurang atau bahkan tidak ada. Konsumsi air yang berlebihan pun dapat menjadi penyebab kekeringan, hal tersebut disebabkan konsumsi air berlebih tidak diimbangi dengan sumber air yang berlebih pula. Konsumsi air berbanding terbalik dengan sumber air, artinya bencana ini dapat terjadi saat konsumsi air sudah melampaui batasnya namun sumber air hanya mengeluarkan air dengan jumlah yang sama terbatas. Vegetasi pun dapat menjadi penyebab dari bencana ini, wilayah yang masih memiliki vegetasi yang lebat pasti memiliki cadangan air yang lebih banyak jika dibandingkan dengan wilayah yang tidak memiliki vegetasi atau lahan gundul. Vegetasi yang gundul artinya air yang meresap ke dalam tanah infiltrasi pun pasti akan berkurang, karena fungsi akar sendiri menyerap dan menyimpan air dari hujan. Air yang tersimpan di dalam akar tersebut dapat digunakan sebagai cadangan ketika musim kemarau telah tiba. Hal ini berarti, ketika musim kemarau datang daerah yang memiliki sedikit pohon akan memiliki cadangan air yang sedikit pula karena pohon-pohon tersebut sudah tergantikan oleh bangunan-bangunan khususnya di daerah perkotaan. Kekeringan juga dapat terjadi karena masyarakat suatu daerah belum bisa mengelola sumber daya air yang ada secara baik, ataupun prasarana sumber daya air yang kurang. Kekurangan sumber air pun dapat menjadi penyebab bencana ini. Ketika sumber air mata air, sungai, dan lainnya mengering maka tidak dapat memenuhi kebutuhan air manusia. Begitu pula ketika sumber air tersebut dimanfaatkan terlalu berlebihan hingga airnya habis maka pemanfaatan sumber daya air tidak dapat berkelanjutan. Keadaan akan semakin parah ketika sumber air yang ada di suatu wilayah jumlahnya sedikit dan jaraknya yang jauh. Sumber air yang jaraknya jauh tersebut akan semakin menyulitkan masyarakat ketika kekeringan melanda, apalagi ketika sumber air tersebut merupakan sumber air yang dapat terjangkau oleh masyarakat. Mau tidak mau masyarakat harus mengambil air di tempat DI SINI UNTUK TERUS MEMBACAapabilamulai menyebabkan suatu wilayah kehilangan sumber pendapatan akibat gangguan pada pertanian dan ekosistem yang ditimbulkannya. Dampak ekonomi dan ekologi kekeringan merupakan suatu proses sehingga batasan kekeringan dalam setiap bidang dapat berbeda-beda. Namun demikian, suatu kekeringan yang singkat tetapi intensif dapat pula Tanah memiliki peran yang amat penting bagi seluruh kehidupan di planet Bumi, terutama bagi pertumbuhan tumbuhan serta penyedia hara dan air. Tanah juga dijadikan sebagai tempat tinggal bagi mikroorganisme atau makhluk hidup kecil seperti cacing dan lain tetapi dalam kondisi tertentu, tanah dapat berubah menjadi kering sehingga sulit untuk ditumbuhi tumbuhan ataupun menjadi tempat tinggal makhluk merupakan suatu kondisi kekurangan air pada suatu daerah dalam jangka waktu yang lama, dapat berbulan-bulan ataupun bertahun-tahun. Kondisi tersebut biasanya terjadi pada wilayah dengan intensitas curah hujan yang rendah atau di bawah dibiarkan, bukan tidak mungkin kekeringan dapat menjadi sebuah bencana alam sebab dapat menggangu ekosistem lingkungan dan perekonomian suatu apa saja penyebab kekeringan tanah? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari disimak penjelasannya di bawah ini!Penyebab terjadinya kekeringan pada tanah dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain1. Perubahan IklimPerubahan iklim menjadi faktor penyebab kekeringan pada tanah, terutama jika perubahan iklim berlangsung tidak teratur. Misal perubahan iklim menyebabkan musim kemarau berlangsung lebih lama dibandingkan dengan musim penghujan, sudah tentu akan terjadi kekeringan tanah akibat ketersediaan air tanah terus Kondisi Air Tanah Yang Terlalu DalamTanah tersusun atas beberapa lapisan. Tidak heran dibutuhkan usaha lebih untuk dapat mencapai air dalam tanah, salah satunya dengan melakukan pengeboran. Akan tetapi kondisi air tanah yang terlalu dalam juga tidak baik bahkan dapat menjadi penyebab kekeringan tumbuhan yang mempunyai sistem perakaran pendek, sudah tentu tidak dapat mencapai air tanah yang dalam. Sehingga ketika musim kemarau tiba, besar kemungkinan tumbuhan tersebut mati kekurangan tumbuhan, manusia juga mengalami kesulitan untuk memperoleh sumber air karena letak sumber air yang berada jauh di dalam tanah. Meskipun dapat dilakukan pengeboran, terkadang usaha tersebut tidak selalu berhasil dan membutuhkan biaya yang tidak Curah Hujan Yang RendahHal ini menjadi penyebab utama kekeringan pada tanah dan paling umum terjadi di beberapa wilayah. Rendahnya curah hujan di suatu wilayah dapat disebabkan oleh sedikitnya tingkat produksi uap air pembentuk dipastikan jika curah hujan yang turun sangat rendah atau sedikit, maka musim kemarau dapat terjadi sangat lama dan kekeringan tanah tidak dapat Daerah Resapan SedikitKeberadaan daerah resapan atau ruang terbuka hijau yang sedikit dapat menjadi penyebab kekeringan pada tanah. Seiring bertambahnya populasi manusia, semakin banyak pula pengalihan lahan terbuka menjadi tempat pembangunan gedung dan tempat ketika tanah yang seharusnya dimanfaatkan untuk penyerapan air ketika musim hujan tiba, justru tidak mampu terserap dengan baik akibat telah tertutup oleh beton ataupun bangunan. Tidak heran jika persediaan atau cadangan air tanah terus berkurang dan menyebabkan kekeringan Tekstur TanahTerdapat beberapa jenis tanah serta tekstur yang bervariasi. Ternyata tekstur tanah juga menjadi penyebab kekeringan tanah. Tanah dengan tekstur yang kasar tidak mampu menyimpan cadangan air dengan baik misalnya tanah hanya itu saja, air yang berada pada tanah bertekstur kasar lebih cepat mengalami penguapan karena rongga-rongga tanah yang Kondisi TopografiTopografi suatu wilayah dapat menjadi mempengaruhi kandungan air tanah. Umumnya daerah yang berada di dataran rendah mempunyai kandungan air tanah yang tinggi jika dibandingkan dengan daerah yang berada di dataran besar kemungkinan dataran tinggi mengalami kekeringan tanah sebab tidak dapat menampung air lebih lama. Hal ini sesuai dengan sifat air yakni mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih hujan terjadi di dataran tinggi, maka air hujan yang terserap masuk ke dalam tanah akan mengalir ke bawah dataran rendah melalui saluran air tanah dalam. Semakin tinggi suatu dataran, maka semakin besar juga kekeringan tanah yang Global WarmingPenyebab kekeringan tanah dapat diakibatkan oleh terjadinya pemanasan global atau global warming. Sesuai dengan namanya, pemanasan ini tidak hanya terjadi di suatu tempat saja namun hampir seluruh warming berdampak pada perubahan iklim di beberapa tempat menjadi tidak teratur. Seperti yang terjadi di Indonesia misalnya, musim kemarau dapat berlangsung lebih lama dibandingkan dengan musim hujan. Akibatnya banyak daerah di Indonesia yang mengalami kekeringan parah saat musim Jenis VegetasiJenis tanaman atau vegetasi yang berada pada suatu lahan juga dapat menyebabkan kekeringan lahan. Lahan yang ditumbuhi oleh tumbuhan bambu bisa mengalami ini disebabkan karena struktur tumbuhan bambu yang rumit dan tumbuh dengan cara menutupi permukaan tanah terutama lapisan tanah atas di sekitar area tumbuhnya bambu. Tidak heran jika sangat jarang ditemukan tumbuhan lain yang tumbuh di sekitar tumbuhan begitu, tanaman yang seharusnya berfungsi menyimpan air tidak ada atau jumlahnya sangat bambu, tanaman singkong atau ketela pohon juga menjadi tanaman yang menyerap air sangat banyak jika dibandingkan dengan tanaman lainnya. Tidak sedikit orang menanam singkong di kawasan pegunungan atau dataran tinggi karst yang tinggi akan bencana kekeringan. Hal ini juga yang semakin memperparah kekeringan tanah di suatu lahan. Emisikarbon dioksida dari pembakaran bahan bakar fosil pembangkit listrik. Penggunaan listrik yang semakin meningkat yang dipasok dari pembangkit listrik berbahan bakar batubara batubara yang melepaskan sejumlah besar karbon dioksida ke atmosfer.40% emisi CO2 dihasilkan oleh produksi listrik AS, dan 93 persen diantaranya berasal dari emisi Penyebab Kekeringan Istimewa Jakarta Penyebab kekeringan dipengaruhi oleh faktor-faktor alamiah maupun ulah manusia. Kekeringan adalah kondisi di mana suatu wilayah, lahan, maupun masyarakat mengalami kekurangan air sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhannya. Kekeringan dapat disebabkan karena suatu wilayah tidak mengalami kemarau dalam kurun waktu yang cukup lama atau curah hujan di bawah normal. Hal ini membuat kandungan air di dalam tanah berkurang atau bahkan tidak ada. Penyebab kekeringan perlu benar-benar diperhatikan setiap orang, karena bisa berdampak pada lingkungan hidup bersama. Menghindari berbagai penyebab kekeringan yang bisa dilakukan tentunya perlu dipraktikkan semua orang di dunia. Berikut rangkum dari berbagai sumber, Rabu 20/7/2022 tentang penyebab seorang perempuan nekat turun sumur untuk ambil air mengundang perhatianLahan kering dan retak terlihat di Waduk Boca yang memasok air ke kota utara Monterrey yang hampir kering karena bagian utara Meksiko terkena kekeringan hebat, di Santiago, Meksiko 9/7/2022. Ribuan rumah tidak menerima air selama berminggu-minggu akibat kekeringan hebat tersebut. AP Photo/Fernando LlanoMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, kekeringan adalah peristiwa alam berupa penyimpangan iklim yang sifatnya sewaktu-waktu, yang terjadi apabila curah hujan berada di bawah normal. Melansir Zenius, penyebab kekeringan terdbagi tiga, yaitu alamiah, fluktuasi suhu, dan perubahan iklim. Berikut penjelasan penyebab kekeringan - Alamiah Penyebab kekeringan yang pertama adalah daerah tersebut memiliki kelembapan yang rendah atau curah hujannya rendah. Contoh daerah yang memiliki curah hujan rendah ini bisa kamu liat dari daerah-daerah yang mempunyai sabana atau padang rumput. - Fluktuasi suhu Fluktuasi suhu juga berpengaruh pada penyebab kekeringan. Hal ini karena peningkatan suhu berpengaruh terhadap tekanan udara, yang juga bisa berpengaruh terhadap angin. Angin, nantinya akan membawa awan ke berbagai daerah. Di Indonesia, El Nino membawa kekeringan karena fenomena ini mengakibatkan Indonesia tidak mendapatkan hujan. Pada saat El Nino membawa awan ke Amerika Selatan, Indonesia akan mengalami musim kemarau. - Perubahan Iklim Perubahan iklim juga merupakan penyebab kekeringan. Perubahan iklim bisa menjadi penyebab kekeringan karena peningkatan suhu. Meningkatnya suhu berarti panas yang membuat air di tanah menguap, yang nantinya hal tersebut bisa menyebabkan Penyebab KekeringanIlustrasi Kekeringan Credit penyebab kekeringan di antaranya Letak Geografis Indonesia berada tepat di garis khatulistiwa. Letak dari negara ini diapit 2 benua dan 2 samudera. Indonesia secara geografis juga terletak di daerah “monsoon” yang merupakan fenomena alam di mana sangat sering terjadi perubahan iklim secara ekstrem disebabkan perubahan tekanan udara dari daratan. Perubahan tersebut menyebabkan “jet steam effect” dari lautan yang menghempas daratan dengan hawa panas. Hawa panas dan angin tersebut membuat banyak daerah yang awalnya memiliki kandungan air, menjadi kering. Hal tersebut diperparah apabila musim kemarau tiba. Minim Daerah Resapan Alih fungsi lahan terbuka hijau yang digunakan sebagai bangunan tempat tinggal mempengaruhi kondisi dari cadangan air di tanah. Wajar saja, ketika tanah yang mampu menyerap air hujan harus tertutup oleh beton yang mengakibatkan air tidak dapat meresap ke dalam tanah. Semakin sedikitnya cadangan air dalam tanah akan memberi dampak buruk berupa bencana kekeringan. Boros Air Boros dalam penggunaan air tanah ternyata berimbas pada kekeringan di beberapa daerah. Dampak boros air tersebut semakin parah ketika kemarau tiba. Biasanya, penggunaan air berlebihan ini bisa disebabkan kebiasaan menggunakan air untuk rumah tangga yang berlebihan atau penggunaan air dalam jumlah besar oleh para petani untuk mengairi sawah. Jika dilakukan terus menerus akan berdampak pada habisnya cadangan air. Curah Hujan Rendah Salah satu penyebab terjadinya kekeringan yang umum terjadi di Indonesia disebabkan oleh perubahan iklim yang membuat hujan menjadi jarang turun. Rendahnya curah hujan tersebut diakibatkan rendahnya tingkat produksi uap air dan awan. Apabila sangat hujan yang turun sangat sedikit, maka musim kemarau akan menjadi semakin lama dan kekeringan akan melanda. Kerusakan Hidrologis Kerusakan hidrologis yaitu kerusakan fungsi dari wilayah hulu sungai karena waduk dan pada bagian saluran irigasinya terisi sedimen dalam jumlah yang sangat besar. Akibatnya, kapasitas dan daya tampung air akan berkurang sangat drastis dan hal tersebut akan memicu timbulnya kekeringan saat datangnya musim kemarau. Global Warming Global warming atau yang berarti pemanasan secara global, memang telah menjadi penyebab terjadinya kekeringan terbesar tidak hanya di Indonesia, namun hampir di seluruh dunia. Memang, penyebab dari timbulnya Global Warming sangat beragam, mulai dari polusi kendaraan dan pabrik, hingga penggunaan berbagai zat kimia Kekeringan AlamiahPenyebab kekeringan bisa terjadi adalah karena kejadian alamiah maupun karena manusia. Melansir penyebab kekeringan yang terjadi secara alamiah dibedakan menjadi empat, yaitu kekeringan meteorologis, kekeringan hidrologis, kekeringan agronomis, dan kekeringan sosial ekonomi. Kekeringan meteorologis Kekeringan meteorologis merupakan kekeringan yang disebabkan karena tingkat curah hujan suatu daerah di bawah normal. Kekeringan hidrologis Kekeringan hidrologis terjadi ketika pasokan air tanah dan air permukaan berkurang. Kekeringan agronomis Kekeringan agronomis berkaitan dengan berkurangnya kandungan air di dalam tanah, sehingga pertumbuhan tanaman dapat terganggu. Kekeringan sosial ekonomi Kekeringan sosial ekonomi merupakan merupakan muara dari semua kekeringan yang telah terjadi sebelumnya karena adanya bencana ini menyebabkan adanya krisis sosial dan KekeringanSeekor sapi tergeletak di Bandarero, Kenya, Jumat 3/3. Kenya kini tengah menghadapi kekeringan parah dan krisis pangan. AP Photo / Ben CurtisBanyak sekali dampak yang mungkin ditimbulkan kekeringan. Berikut beberapa dampak kekeringan Sumber Air Bersih Berkurang Apabila sumber air bersih berkurang, maka kaan berdampak pada berkurangnya konsumsi air minum yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Ketika hal tersebut terjadi, maka akan menyebabkan dehidrasi. Kondisi tubuh yang dehidrasi sangat berbahaya jika terus-menerus dibiarkan. Salah satunya dapat menyebabkan kematian, mengingat air memang menjadi kandungan yang penting bagi tubuh untuk bertahan hidup. Selain itu, kegiatan seperti mencuci, mandi, dan lain sebagainya juga akan berkurang dan membuat kegiatan sehari-hari terganggu. Akan ada efek domino yang timbul ketika kekeringan. Maka dari itu ada baiknya untuk selalu menjaga cadangan air yang ada di Bumi. Banyak Tanaman Mati Tanaman merupakan salah satu sumber kehidupan bagi manusia. Ketika musim kemarau datang, maka akan banyak tanaman mati karena tanaman tidak bisa mendapatkan sumber air untuk hidup. Hanya ada beberapa tanaman saja yang bisa bertahan hidup, seperti pohon jati dan kaktus. Meningkatnya Polusi Dampak selanjutnya ketika tanaman mati, maka polusi udara akan semakin merajalela. Hal tersebut disebabkan tidak ada tanaman yang berfungsi sebagai agen yang memproses gas karbondioksida untuk dijadikan oksigen bagi kehidupan manusia. Maka dari itu, mari bersama-sama mencegah berbagai penyebab terjadinya kekeringan tersebut, agar kehidupan dapat terus berjalan dan terhindar dari berbagai bencana.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. KegiatanBudidaya di Bagian Hulu. Daerah aliran sungai merupakan suatu wilayah dengan kesatuan ekosistem yang dibatasi oleh pemisah topografis berupa air. Fungsi DAS adalah sebagai penyalur air, penyimpan dan pengumpul sedimen unsur hara. Hal ini berarti wilayah bentang alam dengan batas kondisi topografi berupa garis yang menghubungkan titik