GerejaBlenduk, Semarang Gereja Blenduk adalah Gereja Kristen tertua di Jawa Tengah yang dibangun oleh masyarakat Belanda yang tinggal di kota itu pada 1753, dengan bentuk heksagonal. Gereja ini sesungguhnya bernama Gereja GPIB Immanuel, di Jl. Letjend. Suprapto 32. Wikipedia. Alamat: Jl. Letjend. Suprapto No.32, Jawa Tengah 10460. Dibuka

Ibadah, menyaksikan keindahan gedung gereja, liburan keluarga di lingkungan gereja. Jam ibadah Ibadah Ibadah II, Ibadah Anak Pastori, Ibadah Masyarakat Teruna Pastori. Ibadah Pemuda. Harga tiket – Kontak – Akomodasi – Alamat Jenderal. Suprapto Tj. Mas, Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa Tengah 10460 Peta Lokasi Gereja Blenduk Klik Gereja Blenduk adalah bangunan peribadatan Kristen yang dibangun pada tahun 1753. Bangunan ini terletak di kota tua Semarang, yang dipagari dengan bangunan tua kolonial Belanda. Meski usia bangunan sudah tua, fungsinya masih sama yaitu ibadah. Namun, gereja ini telah mengalami beberapa kali perbaikan elemen bangunan. Apa yang istimewa dari gereja ini sehingga banyak orang merekomendasikannya sebagai tempat wisata? Gereja Benduk menjadi istimewa karena lokasi bangunannya berada di kawasan kota tua dan memiliki bentuk bangunan yang berbeda dengan bangunan lama lainnya. Uniknya, meski tempat ini merupakan tempat ibadah, tidak banyak orang yang mengambil foto prewedding di gereja ini. Baca Juga Harga Tiket Masuk dan Peta Lokasi Klenteng Sam Po Kong + Jam Buka Galeri foto dan video Gereja Blenduk di bawah ini bisa menjadi referensi spot foto terbaik untuk Anda. Baca juga Rekomendasi Sewa Bus Semarang Terpercaya Dalam Kota dan Luar Kota Harga Tiket Masuk dan Peta Lokasi Pantai Marina Semarang + Foto Keren » Source Back to top button

Jumat 25 Desember 2020 Wali Kota Semarang Tinjau Perayaan Misa Natal di Gereja Gereja Blenduk Semarang merupakan gereja yang dibangun pada 1753 ini merupakan salah satu landmark di kota lama. Berbeda dari bangunan lain di Kota Lama yang pada umumnya memagari jalan dan tidak menonjolkan bentuk, gedung yang bergaya Neo-Klasik ini justru tampil kontras. Bentuknya lebih menonjol . Lokasi bangunan ini berada di Jalan Letjend Suprapto No 32 Kota Lama Semarang dan bernama Gereja GPIB Immanuel. Bangunan gereja yang sekarang merupakan bangunan setangkup dengan facade tunggal yang secara vertikal terbagi atas tiga bagian. Jumlah lantainya adalah dua buah. Bangunan ini menghadap ke Selatan. Gereja ini masih dipergunakan untuk peribadatan setiap hari Minggu. Di sekitar gereja ini juga terdapat sejumlah bangunan lain dari masa kolonial Belanda seperti Gedung Marba. Bangunan kuno ini juga sering menjadi salah satu tempat untuk foto foto Pre Wedding. Video Gereja Blenduk Jam Ibadah Hari Minggu Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat GPIB Jemaat Immanuel Semarang. Jl Letjen Suprapto No 32 Nomor telepon 024 3554271 SMG. Pukul Ibadah I. Pukul Ibadah II, Ibadah pelayanan anak Pastori, Ibadah persekutuan Teruna Pastori. Pukul Ibadah Pemuda. Naamlijst der Predikanten Van Semarang – Pendeta Pendeta GPIB Immanuel. 1. Johannes Wilhelmus Swemmelaar, th 1753 – 1760. 2. David Daniel Van Vianen, 1760-1762. 3. Simon Gideons, 1762-1766. 4. Cornelius Coetzier, 1766-1772. 5. Jonas van Pietersom Ramring, 1767-1770. 6. Johannes Lipsius, 1772-1778. 7. Hermanus Watcher, 1777-1777. 8. Fredericus Montanus, 1778-1814. 9. Gottlob Bruckner, 1814-1816. 10. Dr Diederik Lenting, 1816-1817. 11. Gerardus van den Bijllaardt, 1819-1819. 12. Dr Diederik Lenting, 1819-1820. 13. Gerardus van den Bijllaardt, 1820-1821. 14. Dominicus Anne Marnstra, 1821-1827. 15. Pieter van Laren, 1828-1836. 16. Cornelius Pieter Lammers van Toorenburg, 1836-1860. 17. Johannes Hendrik van Rossum, 1840-1842. 18. Frederik Ulrich van Hengel, 1842-1843. 19. Hendrik Herman Schiff, 1844-1847. 20. Jan Jurrien Scheuer, 1847-1851. 21. Frederic Corneille van der Meer van Kuffeler, 1851-1864. 22. Frederik Ulrich van Hengel, 1860-1871. 23. Pieter Leonard de Gaay Fortman, 1864-1866. 24. Joseph Karel Kam, 1866-1869. 25. Albert van Davelaar, 1869-1873. 26. Barend Johannes Ovink, 1871-1872. 27. Frederik Johan Jacobus Prins, 1872-1875. 28. Caspar Adam Lurens van Troostenburg de Bruijn, 1873-1873. 29. Hendrik Sander Balsem, 1873-1874. 30. Hoijte van Ameijden van Duijm, 1874-1885. 31. Barend Johannes Ovink, 1875-1886. 32. Jan Faber, 1885-1887. 33. IJnze Radersma, 1886-1889. 34. Hoijte van Ameijden van Duijm, 1887-1890. 35. Willem Mallinckrodt, 1889-1891. 36. Dr. Wouterus van Lingen, 1890-1890. 37. Cornelis Rogge, 1892-1894. 38. Abraham Samuel Carpentier Alting, 1895-1897. 39. willem van Griethuijsen, 1895-1897. 40. Dr. Wouterus van Lingen, 1897-1897. 41. Joan Frederik Verhoeff, 1897-1898. 42. Johan Hendrik Christiaan Israel, 1898-1899. 43. Johannes cornelis IJsbrand Bussingh de Vries, 1890-1900. 44. Joan Frederik Verhoeff, 1899-1904. 45. Dr Aart Henri Christiaan van Leeuwen, 1900-1901. 46. Johannes cornelis IJsbrand Bussingh de Vries, 1901-1903. 47. Johan Hendrik Christiaan Israel, 1903-1903. 48. Jean Henri de Vries, 1904-1907. 49. Dr Wouterus van Lingen, 1904-1904. 50. Ari Adama, 1905-1908. 51. Joan Frederik verhoeff, 1907-1909. 52. Tonke pilon, 1908-1910. 53. Evert van Loon, 1909-1910. 54. Richeld Willem Frans Kyftenbelt, 1910-1911. 55. Georg Hennemann, 1910-1911. 56. Johannes Mechtelinus Coops, 1911-1912. 57. Abraham Hagedoorn, 1911-1919. 58. Warner van Griethuijsen, 1912-1914. 59. Jan Brink, 914-1921. 60. Dirk Jacobus Leepel, 1919-1920. 61. Bernardus Johannes Audier, 1920-1922. 62. Johannes Mechtelinus Coops, 1921-1927. 63. Gerrit Jan Reindert Langen, 1922-1928. 64. Johannes Arnoldus Rudolf Terlet, 1927-1929. 65. Gijsbert Cornelis Anton Adrian van den Wijngaard, 1928-1930. 66. Bernardus Matthijs van tangerloo, 1930-1933. 67. Hermanus Sterreng, 1930-1931. 68. Johannes Matthijs Lindeijer, 1931-1934. 69. Karel Frederik Creutzberg, 1933-1934. 70. Jacques Louis Brinkerink, 1934-1934. 71. Cornelius Bastian Boere, 1934-1936. 72. George Willem Cornelis Vunderink, 1935-1941. 73. Wijbrands Gerardus Reddingius, 1935-1940. 74. Karel Frederik Creutzberg, 1936-1940. 75. Johanna Hermina Stegeman, 1940-1941. 76. Floris Egbertus van Leeuwen, 1940-1943. 77. Johan Carel Hamel, 1941-1942. 78. Eppo Smith, 1945-1946. 79. Casper Spoor, 1946-1949. 80. ter Braak, 1947-1949. 81. Eppo Smith, 1949-1954. 82. de Haart, 1954-1960. 83. Richard Polii, 1954-1960. 84. Willem bernard Warouw, 1960-1963. 85. Augustinus Roberth Molle, 1963-1984. 86. Jan Frederick Hattu, 1967-1978. 87. Rein Robert Daada, 1978-1984. 88. Yopie Hukom, Sth, 1984-1988. 89. Theofilus Natumnea, BTh, 1988-1992. 90. Rudolf Andreas Tendean, STh, 1992-1995. 91. Markus Kurami Tumakaka, STh, 1995-1998. 92. Meyer Meindert Pontoh, STh, 1998-2004. 93. Dra Ny M Nanlohy L, 2004-2009. 94. Robert Williem Maarthin 2009- Semarang(024) 8645 4282 . Medan (061) 836 8567 . SEKRETARIAT / Secretariat REKENING Gereja Tiberias Indonesia . Bank Mandiri No. 1260004328331 . Bank Panin KCP Tebet Rekening No. 1105000799 . Jakarta-Sekretariat Pusat Tiberias Center Lt. 3 (Kantor Pelayanan & Konseling) Jl. Boulevard Raya Blok PD 1/22 Kelapa Gading, Jakarta 14240 . PO BOX 1000

gereja blenduk merupakan salah satu gereja di Kota Semarang. Gereja ini menyediakan tempat ibadah ummat ummat kristiani untuk ibadah rutin minggu pagi - sore - malam, ibadah misa, Paskah, kamis putih, baptis pembaptisan, Natal hingga Jumat blenduk memiliki ciri khas bangunan yang sejuk dengan sejarah gereja di Kota Semarang yang kuat sehingga menjadi tempat ibadah bagi ummat Kristen Kota kunjungi gereja terdekat ini untuk info lainnya seperti struktur/hierarki pengurus, info ibadah, kontak, kegiatan, pesekutuan dan lainnya. Belum ada gambar galeri. Dimana alamat Gereja Blenduk Semarang? Gereja Blenduk Semarang beralamat di Kota Lama Kota Lama, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia.

Lalu ada diskusi tentang konservasi Cagar Budaya yang lokasi acaranya ditaruh di dalam Gereja Blenduk. Yang belum kesampaian masuk ke dalam bangunan yang ada sejak tahun 1753 ini, ya, ini kesempatan sangat berharga. Bila pameran foto menaruh koleksi gambarnya di Taman Srigunting, maka acara aksi bagi-bagi ratusan masker tidak kalah menarik.
Jakarta - Menyambut Natal 2019, Gereja Blenduk menjadi salah satu destinasi wisata dan tujuan ibadah yang utama di Kota Semarang. Gereja ini bukan hanya penting bagi umat Kristiani di Semarang. Namun gedung itu juga lanskap Kota Lama Semarang, yang sarat dengan sejarah. Gereja Kristen Protestan tersebut memiliki keindahan arsitektur yang masih asli sejak abad ke-18. Gereja yang bernama asli GBIP Immanuel itu memiliki magnet yang kuat bagi wisatawan, lantaran berada dalam kawasan 'Little Netherland' yang kini semakin GPIB Immanuel, Sutiyo mengatakan, Natal membawa umat Kristiani berlibur mengunjungi tempat bersejarah di Kota Lama, terutama menengok keindahan isi Gereja Blenduk. Sebutan Blenduk berasal dari kubah gereja yang 'mblenduk', dalam bahasa Jawa, yang memiliki makna menggelembung besar."Banyak warga Nasrani dari luar kota yang beribadah Natal di Greja Blenduk, karena penasaran seperti apa isinya. Dari tahun-ketahun kami selalu menyediakan tenda dan kursi tambahan untuk para jamaat gereja saat perayaan Natal, karena sudah pasti membeludak," ujar Sutiyo."Bahkan warga selain Nasrani juga mengunjungi gereja karena sejarahnya. Apa lagi saat libur Natal dan akhir tahun, banyak yang datang," imbuh Sutiyo kepada TEMPO, Rabu 18 Desember Gereja Blenduk berbentuk setengah lingkaran, terbuat dari papan kayu di dalamnya. Bagian lterbuat dari tembaga yang dicat bata. Di dalam kubah terdapat lampu gantung yang masih orisinil. TEMPO/Fitria RahmawatiSutiyo mengatakan, ketertarikan terhadap Gejera Blenduk membuat gereja tersebut sering menjadi latar belakang pengambilan gambar untuk berfoto. Keberadaan burung merpati putih yang menempati atap gereja menambah pesona gereja untuk diabadikan. Keasrian Taman Srigunting di sebelahnya membuat wisatawan semakin mudah mengambil gambar berlatar gereja tanpa merasakan panas terik matahari."Pernah ada wisatawan luar daerah mau numpang salat karena dikira masjid. Kubahnya ini mirip masjid. Jadi begitu masuk, ternyata banyak kursi berjajar," ucap kursi yang berjajar untuk jamaat gereja berbeda dengan gereja pada umumnya. Jika di gereja kebanyakan kursi jamaat berupa kayu panjang dengan meja untuk sandaran tangan, di Gereja Blenduk tertata rapi kursi kayu jati dengan sandaran punggung dan dudukan dari rotan."Rotan tersebut pernah diganti sekali lantaran termakan usia. Sementara, kayu penopangnya masih asli sejak abad 18," ujar ornamen lampunya pun masih orisinil, hanya diganti dari lilin menjadi bohlam lampu di ruang utama gereja. Lampu yang didesain bisa diturunkan menggunakan katrol berantai tersebut, kini menjadi permanen. Menariknya, kaca patri dengan dominan bentuk oktagonal tersebut masih bertahan di setiap sudut gereja, tanpa termakan perubahan iklim dari sejak pertama kali interior Gereja Blenduk, seni kaca patri bergaya gotik dengan lengkung Romawi dari abad ke-18 tak termakan usia meski diterpa iklim yang terus berubah. TEMPO/Fitria Rahmawati 12 Selanjutnya
SekilasSejarah. Bila ditilik dari sejarah kapan dibangunnya Gereja yang satu ini, ternyata telah melegenda & berdiri sejak 1753. Gereja ini bahkan menjadi landmark dari Kota lama Semarang, meski sekarang dikenal dengan nama Gereja Blenduk, nyatanya Gereja ini memiliki nama asli yakni Nederlandsch Indische Kerk yang kemudian dirubah namanya menjadi Gereja Immanuel ketika Indonesia telah merdeka.
- Gereja Blenduk adalah gereja tertua di Jawa Tengah yang menjadi bangunan bersejarah sarat dengan benda-benda berusia lebih dari 200 tahun. Gereja Protestan Indonesia Barat GPIB Immanuel Semarang tersebut berada di Jalan Letjen Suprapto Nomor 32 Semarang, tepatnya berada di kasawan Kota Lama Semarang. Pada tahun 1705, kawasan tersebut sempat menjadi pusat Pemerintahaan Kolonial Belanda di Semarang dan dikenal dengan nama Belanda Kecil atau Little Netherland. Kala itu, Semarang menjadi pelabuhan penting bagi pemerintahan kolonial. Baca juga Sejarah Gereja Blenduk, Salah Satu Ikon Kota Lama Semarang Berawal dari rumah panggung arsitektur Jawa Bangunan gereja yang dikenal dengan nama Gereja Blenduk berawal dari rumah panggung berasitektur Jawa yang didirikan tahun 1753. Hal tersebut bisa terlihat di inkripsi tulisan yang tertera di salah satu baguan gereja yang berwarna putih polos tersebut. Lalu pada tahun 1787 hingga 1794, dilakukan perubahan struktur bangunan mengikuti pola arsitektur gereja-gereja Protestan di Eropa. Baca juga Gema Kidung Natal Berbahasa Madura di Gereja Sumberpakem Jember BARRY KUSUMA Gereja Blenduk di Kota Semarang, Jawa sentuhan gaya Barok dan Renaisans yang sedang berkembang saat itu. Bangunan utama berbentuk segi delapan atau oktagonal didirikan di atas lahan seluas 400 meter persegi. Dikutip dari arsitek dari Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang Moedjiono pernah melakukan penelitian terhadap bangunan bersejarah itu. Ia mengatakan desain arsitektur oktagonal mencerminkan delapan penjuru mata angin. Terdapat tambahan transep pada empat penjuru yaitu bagian barat, selatan, utara, dan timur. Transep merupakan bangunan transisi antara bagian luar dan dalam gereja berbentuk bilik atau kamar. Baca juga Banyak Jemaat Ikut Misa Natal, Katedral Ambon Sediakan Tenda di Depan Gereja Keempat transep pada Gereja Immanuel Semarang ini diperuntukkan bagi beberapa pemanfaatan. Seperti transep barat salah satunya difungsikan sebagai konsistori atau kamar khusus pendeta sebelum memimpin kebaktian. Tepat di depan kamar pada transep barat ini terdapat mimbar khotbah terbuat dari kayu jati berbentuk oktagonal setinggi 5 meter. Pada mimbar khotbah ini juga terdapat sebuah Alkitab terbitan 1748. Sementara Transep timur difungsikan sebagai akses menuju balkon jemaat dengan tambahan anak tangga. Baca juga Misa di Gereja Katedral Semarang Terapkan Prokes Ketat, Jemaat Diberi Kartu Khusus / KRISTIANTO PURNOMO - FIKRIA HIDAYAT Gereja Blenduk, gereja tertua di Jawa Tengah yang menjadi salah satu ikon Kota Lama Semarang difoto dari udara, Minggu 29/6/2014.Transep utara digunakan sebagai balkon untuk menempatkan seperangkat orgel. Alat musik orgel dari era Renaisans ini terdiri dari ratusan tabung besi beragam ukuran berwarna perak dan merupakan organ pipa yang didesain oleh P Farwangler dan Hummer, seniman orgel asal Belanda. Ada juga sebuah tangga besi tempa berulir warna hitam dengan motif ukiran yang dibawa langsung dari pabriknya di Den Haag Belanda menjadi akses menuju ruang orgel. Baca juga Pemuda Muslim Jaga Ibadah Natal Sejumlah Gereja di Ambon Transep terakhir, yaitu bagian selatan dengan desain memanjang digunakan sebagai akses jemaat memasuki ruang kebaktian. Pada transep selatan ini juga dibangun pintu masuk utama dengan maksud untuk menghindari terpaan sinar matahari langsung dari arah timur. Moedjiono menjelaskan, jika dilihat dari udara, maka denah gereja akan membentuk pola seperti salib Yunani dengan ruang kebaktian sebagai titik sentral dari transep. Baca juga Gereja Kotabaru Yogyakarta Larang Umat Bawa Tas Ransel Saat Misa Natal Disebut terinspirasi dari Gereja St Paul di London BARRY KUSUMA Gereja Blenduk di Kota Semarang, Jawa Moedjiono berbeda dengan yang disebutkan buku Facade Semarang-Solo-Yogyakarta. Buku itu menyebutkan bahwa desain Gereja Immanuel Semarang terinspirasi pada Gereja St Paul di London karya Sir Christopher Wren. Kala itu, di masa tahun 1894-1895 Pemerintah Kolonial Belanda menugaskan dua arsitek mereka, yakni HPA de Wilde dan W Westmaas, untuk merenovasi bangunan gereja. Kedua arsitek menambahkan struktur baru berupa menara kembar yang dilengkapi jam besar di masing-masing menara. Baca juga Ridwan Kamil Salurkan Kredit Mesra untuk Jemaat Gereja Jelang Misa Natal Pada pucuk menara dibuat rumah-rumahan untuk menempatkan lonceng besar buatan pabrik JW Steegler tahun 1703. Menara kembar ini mengapit bangunan utama. Saat itu, Gereja Immanuel dikenal dengan nama Koepel Kerk Gereja Kembar dan Hervorm de Kerk Gereja Dibangun Ulang. Wilde dan Westmaas juga menambahkan struktur teras pintu masuk utama dengan kanopi beton mengapit menara kembar. Kanopi setinggi 10 meter tadi disangga oleh empat pilar besar. Mereka juga membangun kubah terbuat dari perunggu warna kemerah-merahan pada bangunan utama yang ditopang oleh delapan bilah besi besar dan 24 besi berukuran lebih kecil. Baca juga Usung Tema Ramah Lingkungan, Ornamen Natal Gereja Kotabaru Dibuat dengan Janur Kuning Di pucuk kubah dibangun tangkup berbentuk rumah-rumahan dengan atap segi enam. Kubah tadi tampak menggembung dan posisinya memayungi ruang utama gereja. Bentuk kubah menggembung ini atau mblenduk dalam bahasa Jawa kemudian menjadi ciri khas Gereja Immanuel. Oleh masyarakat setempat rumah ibadah ini kemudian dikenal sebagai Gereja Blenduk. Sarat benda-benda bersejarah Irzal Adiakurnia Gereja Blenduk, salah satu bangunan cagar budaya yang ada di Kota Lama Semarang. Bangunan ini selain sebagai salah satu wisata sejarah, juga masih beroprasi sebagai tempat GPIB Immanuel Sutiyo mengatakan, setiap menjelang perayaan Natal 25 Desember, gereja tertua di Jawa Tengah dengan daya tampung 400 orang ini selalu dipadati jemaat yang akan melakukan kebaktian. Mereka tak hanya datang dari seputar Semarang atau Jawa Tengah, tapi dari kota-kota lain di Pulau Jawa. Tak sekadar beribadah, mereka juga mengagumi peninggalan sejarah yang masih terawat dengan baik di Gereja Blenduk ini. Baca juga Gereja Immanuel Jakarta Pusat, Tempat Ibadah sejak Zaman Belanda dengan Koleksi Berusia Ratusan Tahun Selain kehadiran orgel berusia lebih dari 200 tahun setinggi 6 meter, Gereja Blenduk juga memiliki kursi kebaktian yang tak biasa. Jika umumnya kursi pada gereja berbentuk memanjang dengan meja kayu sebagai sandaran tangan, di rumah ibadah ini tempat duduknya berupa deretan kursi tunggal kayu jati warna cokelat tua dengan sandaran punggung dan dudukan dari anyaman rotan. Susunan kursi jati ini melingkar dengan kursi berdesain rendah berada di bagian depan dan ukuran lebih tinggi di belakangnya. Baca juga Misa Natal di Gereja HKTY Ganjuran, Umat Diimbau Tidak Membawa Tas Besar DOK. Dinas Pariwisata Kota Semarang Kota Lama, Semarang DOK. Dinas Pariwisata Kota SemarangSeperti juga orgel, kursi kayu ini dibuat di Belanda pada 2 abad lalu. Di bagian tengah ruang kebaktian juga terdapat gantungan lampu besar yang diikat ke bagian puncak kubah dengan rantai besi. Dulunya, gantungan lampu antik bersusun ganda ini bisa dinaikturunkan menggunakan katrol. Sebanyak 16 lampu bohlam listrik telah menggantikan fungsi lilin untuk penerangannya. Di samping itu, lantai tegel corak hitam, kuning dan putih pada ruang kebaktian juga masih dipertahankan bentuk aslinya. Baca juga Misa di Gereja Katedral Semarang Terapkan Prokes Ketat, Jemaat Diberi Kartu Khusus Ornamen penting lain yang menambah kekaguman jemaat serta pengunjung ketika memasuki bangunan tempo dulu ini adalah ventilasi berupa jendela-jendela lengkung model Romawi kuno dengan susunan kaca patri bergaya gotik. Jendela-jendela tadi tidak bisa dibuka-tutup. Untuk menambah keapikan dari gereja dan bangunan bersejarah di sekitarnya, pada 2001 Badan Pengelola Kawasan Kota Lama BPK2L Semarang membangun Taman Srigunting, sebuah lahan hijau asri seluas 1 ha tepat di sayap timur bangunan Gereja Blenduk. Baca juga Keuskupan Agung Semarang Terapkan Aturan PPKM Level 3 Saat Ibadah Natal Pemerintah Kota Semarang telah menjadikan Gereja Blenduk sebagai obyek wisata penting di ibu kota Jawa Tengah itu. Keunikan bentuk bangunan dan nilai sejarah yang terkandung di dalamnya telah mengundang turis domestik dan mancanegara untuk berkunjung terutama di akhir pekan. Tak hanya itu. Ikatan Arsitek Indonesia Jawa Tengah pun sempat memberi penghargaan pada 2012 untuk kategori bangunan rumah ibadah tempo dulu yang terawat dengan baik. Ketika berkunjung ke tempat ini jangan lupa untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air, serta tetap menjaga jarak untuk mencegah penularan virus Covid-19.
GerejaBlenduk. Jl. Letjen Soprato no. 32, Semarang, Indonesia. Informasi. GPIB Immanuel Semarang adalah Gereja Kristen tertua di Jawa Tengah yang dibangun oleh masyarakat Belanda yang tinggal di kota itu pada 1753, dengan bentuk oktagonal. Ulasan Tentang Gereja Blenduk. 4.5. 0 Review
Ibadah, menyaksikan keindahan gedung gereja, liburan bersama keluarga di lingkungan gereja. waktu ibadah 0600 Ibadah Ibadah II, Ibadah Anak Pastori, Ibadah Teruna Pastori. Layanan Pemuda. harga tiket – Kontak – akomodasi – alamat Suprapto Tj. Mas, Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa Tengah 10460 Rencana situs Gereja Blenduk klik Gereja Blenduk adalah tempat peribadatan umat Kristiani yang dibangun pada tahun 1753. Bangunan ini terletak di kota tua Semarang, yang berjajar dengan bangunan tua kolonial Belanda. Meski bangunannya sudah tua, fungsinya masih sama yaitu ibadah. Namun, gereja ini telah mengalami beberapa kali perbaikan struktural. Apa istimewanya gedung gereja ini sehingga banyak orang yang merekomendasikannya sebagai tempat wisata? Keunikan Gereja Benduk terletak pada bangunannya yang berada di kawasan kota tua dan memiliki bentuk bangunan yang berbeda dengan bangunan kuno lainnya. Meski tempat ini merupakan tempat ibadah, namun tak sedikit orang yang berfoto di gereja ini sebelum acara pernikahan. Baca Juga Harga Tiket Masuk Kelenteng Sam Po Kong dan Peta Lokasi + Jam Buka Galeri foto dan video Gereja Blenduk berikut ini bisa menjadi referensi Anda untuk spot foto terbaik. Baca juga Rekomendasi Sewa Bus Semarang Terpercaya Dalam dan Luar Kota Harga Tiket Masuk Pantai Marina Semarang dan Peta Lokasi + Foto Keren » Source Back to top button
GerejaBlenduk Semarang. Halaman Nasional; Nasional A-Z; Index A-Z; Berita Foto (11) Jumat, 4 Oktober 2019 Revitalisasi Bangunan Gereja Blenduk Semarang Jumat, 4 Oktober 2019

Bangunan Arsitektur • Tempat KeagamaanFeb 2020 • SendiriKalau blm ke Kota lama berarti bukan ke Semarang....Kalau belum ke bangunan gereja ini berarti belum ke Kotalama....Ditulis pada 10 Februari 2020Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap 2019 • KeluargaBelum pernah ikut bergereja disini, tapi lumayan bangga sudah bisa berfoto di Gereja Kristen tertua di Jawa Tengah yang dibangun oleh masyarakat Belanda yang tinggal di kota itu pada 1753 dan bisa main di taman yang berada di depan gereja. Ditulis pada 30 Januari 2020Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap 2019 • TemanBanyak tempat foto kece rame konde hari jumat - jaga kebersihan & ketertiban selalu👋🏻Ditulis pada 14 Desember 2019Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap kontribusiNov 2019 • Temanini berada di kawasan kota lama . suasana disekelilingnya sangat bagus buat foto foto dan juga kalau malam minggu sangat ramai karena kendaraan tidak boleh masuk ke area ini . cocok buat jalan jalan .Ditulis pada 22 November 2019Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap PKefamenanu, Indonesia94 kontribusiNov 2019 • SendiriSedikit gereja di Indonesia yang menaranya berbentuk kubah, gereja blenduk salah satu di antaranya. Sayang saya hanya bisa berfoto dengan latar eksteriornya, seandainya saja saya bisa masuk dan mengambil gambar di dalamnya tentu akan memberikan pengalaman yang pada 13 November 2019Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap 2019bangunan bersejarah yang berada di kota lama. lokasi ini sangat banyak spot-spot photo yang bagus dan khusus bangunan ini bisa diambil dari sudut manapun dengan hasil yang bagus. sebaiknya datang di pagi dan sore menjelang pada 28 Oktober 2019Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap 2019Belum ke kota lama kalau tidak ke Gereja Blenduk yang Blenduk tempat spot foto yang paling pada 23 Oktober 2019Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap 2019Sebagai salah satu ikon Semarang...Bangunannya khas...masih dipakai untuk tempat ibadah..tetapi kita diperbolehkan masuk, saat tidak ada ibadah. Ada Gramofon besar di dalam...interior yang luar biasaDitulis pada 8 Oktober 2019Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap cSurabaya, Indonesia562 kontribusiSep 2019 • TemanSalah satu situs budaya terkenal di Semarang adalah gereja Blenduk. Gereja ini merupakan gereja peninggalan jaman Belanda dengan kubahnya yang besar dan kesan yang sangat Belanda. Di seberang gereja Blenduk, ada depot sate dan gule kambing terkenal 29. Ditulis pada 15 September 2019Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap 2019 • SendiriDestinasi wisata murah meriah di semarang, yak gereja blenduk terletak di kawasan Kota lama ini memang menjadi tujuan wisata yg mulai digandrungi sekarangDitulis pada 2 September 2019Ulasan ini adalah opini subjektif dari anggota Tripadvisor, bukan dari Tripadvisor LLC. Tripadvisor melakukan pemeriksaan terhadap 1-10 dari 318 hasilAda informasi yang tidak lengkap atau tidak akurat?Beri saran perbaikan untuk menyempurnakan tampilan daftar ini

GerejaBlenduk ini berlokasi di kawasan Kota Lama Semarang, sering di kenal dengan sebutan The Little Netherland. Berdiri di antara sekian banyak bangunan ala Belanda, Gereja Blenduk ini masih berdiri kokoh serta terawat dan terjaga apik, bahkan sampai saat ini masih di gunakan secara aktif sebagai rumah ibadah.
detikJatengKamis, 22 Des 2022 1538 WIB Jadwal Rangkaian Misa Natal 2022 Gereja Blenduk Kota Lama Semarang GPIB Immanuel Semarang atau lebih dikenal Gereja Blenduk bersiap menyambut Natal 2022. Berikut jadwal rangkaian ibadah Natal di Gereja Blenduk Kota Semarang.
Everythingyou need to know about Indonesia from our travel experts.
Objek wisata Gereja Blenduk ini sangat populer di Jawa Tengah. Gereja Blenduk dengan nama gereja sebenarnya adalah GPIB Immanuel merupakan gereja Kristen tertua di Jawa Tengah. GPIB Immanuel Semarang lebih dikenal oleh masyarakat Semarang dengan sebutan Gereja gedung Gereja Blenduk ini terlihat memang sangat terkesan sangat kuno, tetapi Gereja ini masih dipergunakan untuk beribadah setiap hari Minggu hingga sampai saat Gereja BlendukArsitektur Gereja BlendukSejarah Gereja BlendukJadwal Ibadah GPIB Immanuel SemarangLokasi Gereja BlendukKebanyakan wisatawan yang datang ke lokasi Gereja Blenduk ini dikarenakan rasa ingin tahu mereka terhadap bangunan yang unik. Kenapa di sebut dengan Gereja Blenduk? Itu karena bentuk dari kubahnya yang bulat, maka masyarakat Semarang kerap menyebut gereja itu, Gereja Gereja Blenduk ini berbeda dari gedung lainnya yang ada di Kota Lama Semarang. Pada umumnya, gedung yang ada di Kota Lama Semarang memagari jalanan namun tidak menonjolkan bentuk dari bangunan, berbeda dengan gedung Gereja GPIB Immanuel Semarang TerkaitBangunan gedung Gereja Blenduk bergaya neo klasik ini sangat mencuri perhatian para wisatawan dan masyarakat Semarang itu sendiri. Gaya arsitektur Gereja yang Eropa Klasik anggun dan aristokrat, memiliki denah segi delapan heksagonal dengan ruang induk di tengah, tepat di bawah kubahnya yang berbentuk dome dengan lapisan dalam Gereja pun tak kalah menarik dan cantik. Bangunan Gereja Blenduk yang menghadap ke Selatan ini memiliki dua lantai. Didalamnya terdapat barisan kursi Jemaat yang berbentuk klasik sangat memperlihatkan keharmonisan dengan keramiknya yang berwarna sedikit kuning, hitam dan kecoklatan. Jika Arek Nusantara ikut beribadah atau masuk kedalam gedung Gereja Blenduk ini, maka Arek Nusantara akan melihat organ Pipa Baroque yang berasal dari tahun 1700-an dan masih terlihat indah, walaupun memang orgel Gereja sudah tidak bisa difungsikan lagi. Interior Gereja Blenduk, GPIB Immanuel Semarang, oleh WikipediaSudah pasti perawatan Gereja Blenduk dari keseluruhan bangunan hingga ke interiornya sangatlah dibutuhkan untuk menjaga kelestarian dari Gereja BlendukSejarah Gereja Blenduk merupakan gereja yang dibangun oleh bangsa Portugis pada tahun 1753, saat itu bangsa Portugis yang menduduki Semarang. Pada awalnya bangunan sejarah Gereja Blenduk berupa rumah panggung yang memiliki arsitektur khas Jawa, namun rumah panggung itu kemudian dirombak pada tahun 1787. Hingga pada tahun 1894, arsitek asal Belanda de Wilde dan Westmas menambah dua menara dan merenovasi atapnya menjadi tahun 1753 pendeta yang pernah bertugas di Gereja Blenduk ini terdapat 96 pendeta. Pendeta GPIB Immanuel Semarang yang bertugas saat ini adalah Pdt. Ny. Helen Luhulima-Hukom, juga Jelajahi Megahnya Masjid Istiqlal, Terbesar Se-Asia TenggaraBangunan bersejarah di Semarang yang sering dijuluki Gereja Blenduk, menjadi salah satu landmark di Kota Lama Semarang karna tampil kontras dari bangunan lainnya dan juga dari kubah yang dimiliki gedung GPIB Immanuel Semarang. Bagian yang dijadikan fokus masyarakat, juga terdapat dua Menara kecil yang melengkapi keseluruhan desai terlihat sangat Ibadah GPIB Immanuel SemarangGereja Blenduk atau GPIB Immanuel Semarang merupakan cagar budaya milik negara karena merupakan gereja pertama di Jawa Tengah. Namun hal ini tidak mempengaruhi jemaat Kristiani dari GPIB Immanuel Semarang beribadah di gedung Gereja ini. Berikut adalah jadwal ibadah GPIB Immanuel WIBIbadah IRuang Ibadah GerejaPk. WIBIbadah IIRuang Ibadah Gereja Ibadah Pelayanan AnakRuang Pastori Ibadah Persekutuan TerunaRuang PastoriPk. WIBIbadah Gerakan Pemuda Lokasi Gereja BlendukUntuk Arek Nusantara yang ingin melihat bangunan unik, arsitektur Gereja Blenduk ini bisa langsung datang ke lokasi Gereja yang berada di Jl. Letjen Suprapto No 32, Semarang, Jawa Gereja Blenduk, oleh PinterestUntuk bisa sampai ke wisata bangunan bersejarah dari luar daerah bisa menggunakan berbagai macam pilihan transportasi. Seperti kereta api, pesawat dan juga informasi lengkap seputar tiket resmi perjalanan menuju Semarang. Rencanakan perjalanan Anak Nusantara menuju lokasi Gereja Blenduk dengan rinci, mulai dari jadwal perjalanan hingga rencana Sewa Mobil di Semarang yang pas untuk isi kocek Juga Kota Lama Semarang Pesona Pelesir Sejarah Ala Eropa

SEMARANGUTARA, AYOSEMARANG.COM—Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengajak warga menonton film "Ave Maryam" yang rencananya segera tayang pada April 2019.Sebab, beberapa setting film tersebut berlatar Gereja Blenduk dan Kota Lama.setting film tersebut berlatar Gereja Blenduk dan Kota Lama.

403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID vyJC2t91BPgiQWgrGfkqyEy28-hIjKMfkVINj5b5og1wUScsnzL-ZA== GerejaBlenduk, Semarang; 1. Gereja Maria Annai Velangkanni. Gereja Maria Annai Velangkanni - foto ig @arjuna_photos Tidak hanya sebagai tempat ibadah, gereja ini adalah cagar budaya yang wajib kita pelihara. Jadwal Kapal Pelni Labobar Bulan Juli - Agustus 2022 Dan Harga Tiketnya detikJatengRabu, 20 Jul 2022 2121 WIB Pekerja Jatuh di Menara Gereja Kota Lama Semarang, Butuh 2 Jam untuk Evakuasi Seorang pekerja, Sutio 54, terjatuh di menara Gereja Blenduk, kawasan Kota Lama, Semarang. Proses evakuasinya berlangsung selama dua jam. K9Je.
  • iyoesx0w0m.pages.dev/882
  • iyoesx0w0m.pages.dev/375
  • iyoesx0w0m.pages.dev/731
  • iyoesx0w0m.pages.dev/848
  • iyoesx0w0m.pages.dev/387
  • iyoesx0w0m.pages.dev/863
  • iyoesx0w0m.pages.dev/51
  • iyoesx0w0m.pages.dev/813
  • jadwal ibadah gereja blenduk semarang